Beberapa jam kemudian.
Li Zheng Yu menatap sendu wanita yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Sejak beberapa jam yang lalu terus berdoa untuk kesembuhan Xiao Yi. Namun sampai saat ini wanita itu belum juga bangun.
Dokter mengatakan jika tidak terjadi apa-apa pada Xiao Yi. Namun mana mungkin Li Zheng Yu tenang, karena istrinya masih terpejam.
"Sayang." Li Zheng Yu mengusap pelan rambut Xiao Yi. Berharap wanita itu bangun ketika mendengar suaranya.
Li Zheng Yu tertunduk, sangat menyesal. Seharusnya ia tidak usah pergi keluar kota. Namun semuanya sudah terjadi.
Kedua matanya sudah sembab karena tak kuasa menahan tangis. Tangis bahagia bercampur menjadi satu. Bahagia karena sudah memiliki seorang putra kembali. Sedih karena istrinya belum sadarkan diri.
Xiao Yi menggerakkan jemari tangannya yang berada di dalam genggaman Li Zheng Yu.
"Xiao Yi," ujar Li Zheng Yu lantas meremas lembut jemari itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com