"Kenapa diam? Cepat jawab, kau ini sebenarnya siapa dan makhluk apa? Kau pasti bukan manusia?!" Kali ini aku bertanya dengan bertubi-tubi dan sedikit meninggikan suara karena kesal dia yang tak kunjung menjawab.
"Katakan dulu pendapatmu, apakah aku terlihat cantik?" Kurasa kesabaranku telah mencapai batasnya, sebagian pedangku telah keluar dari sarungnya ketika dengan gerakan yang cepat dia menahan tanganku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com