Chen Liao Xuan tampak duduk sambil menulis beberapa sajak puisi di sebuah kain. Sesekali dia memandangi pohon persiknya. Entah kenapa sejak pagi tadi, pohon persik ini mulai bersemi kembali. Pelan-pelan bunganya tumbuh lebat dan sangat indah. Padahal beberapa waktu yang lalu, pohon persiknya tampak sangat gersang dan hampir mati.
"Kelopak persik dari negeri Mang, terjatuh di permukaan sungai Mang yang indah. Dia perlahan mengalir, menuju muara sungai. Bertemu dengan bebatuan kecil, hingga akhirnya langkahnya terhenti. Hingga pada akhirnya, kelopak persik mulai busuk dan menghilang. Kelopak persik dari negeri Mang, indahnya tak bisa dimanfaatkan sama sekali,"
Chen Liao Xuan tersenyum, dia menghentikan tulisannya. Meletakkan kuasnya di atas tempat tintanya. Sambil tangan kirinya memegang ujung jubahnya yang lebar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com