webnovel

Chapter 8

Percaya atau tidak...

Kebetulan tidak ada dalam dunia

Hanya sebuah tali takdir yang lemah

Sampai akhirnya terikat kuat dan tidak bisa dilepaskan.

***

Hanya tinggal satu minggu menjelang penampilan mereka di olimpiade musim dingin tahun ini. Kehadiran mereka merupakan salah satu bukti bahwa aliran K-Pop telah berkembang dengan pesat. Padahal dulu, K-Pop sering diremehkan, khususnya boygroup yang dianggap tidak jantan karena memakai riasan dan menari. Tapi sekarang semua telah berubah.

Terlihat nama-nama boygroup maupun girlgroup yang menempati papan musik internasional, juga penghargaan yang tidak kalah hebat dari musik barat. Tak hanya digemari oleh masyarakat Korea atau Asia Timur, kini K-Pop seakan merajai dunia. E-X adalah salah satunya. Mendapat kehormatan untuk datang ke UAE dan menyaksikan penampilan air mancur dari lagu mereka, menjadikan lagu itu lagu K-Pop yang pertama diputar.

Tak hanya sampai disitu, K-Pop membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan artis-artis barat yang memiliki segudang talenta. Tentu saja hal ini membuat penggemarnya bangga. Tahun ini Korea mendapat kehormatan menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin dan sang presiden meminta E-X untuk tampil di sana.

"Wah, aku tidak menyangka berita kita tersebar secepat ini." Jae-Hyun menatap tak percaya layar ponselnya yang menampilkan beberapa artikel tentang mereka.

"Aku sedikit gugup mengingat kita akan tampil di panggung sebesar itu." K berucap seraya memperhatikan lembaran detail panggung dan keluar masuk mereka nanti.

"Intinya kalian harus menjaga kesehatan. Jangan sampai kalian tepar sebelum waktunya. Jangan hanya mengandalkan Jun atau Jung-Soo, tapi andalkan diri kalian, lalu saling membantu jika ada masalah. Mengerti?"

Semua member mengangguk. "Ne, Manajer Kim."

"Ngomong-ngomong kapan Jay hyung akan kembali?" tanya K.

"Entahlah, mungkin dia akan kembali pertengahan atau akhir tahun."

Mendengarnya K langsung menghela napas panjang. Sudah lama sekali ia tidak melihat kelucuan Jay. Jay yang pelupa dan polos.

"Ah, kostum kalian akan selesai sebentar lagi," ujar Manajer Kim sembari memperlihatkan mereka sebuah foto yang menampilkan beberapa setelan jas berwarna putih bergaris navy dan merah, serta detail yang berbeda di masing-masing jas seolah menggambarkan masing-masing karakter member. Semuanya tampak elegan, seperti pakaian para pangeran-pangeran Eropa.

"Hana yang membuat semua ini?" tanya Soo-Hyun yang dibuat terpukau oleh desain kostum mereka.

Manajer Kim mengangguk. "Dia yang mendesain semuanya, karena itulah ia tidak hadir selama beberapa minggu ini. Ahh, dia sangat berbakat. Tak salah direktur mempercayakan hal ini padanya."

"Woah, ternyata Hana sangat hebat, ya. Cepat sekali bisa membuat delapan setelan dalam waktu secepat ini," puji Jae-Hyun dan Min-Soo.

"Apa kalian melihat Loey?" tanya Jun ketika tidak melihat Loey di sana. Dengan kompak mereka melihat ke sekeliling mereka.

"Mungkin dia sedang latihan," tebak Jung-Soo.

"Sepertinya dia benar-benar menantikan penampilan itu."

***

Ia menyelesaikan gerakan terakhir dari koreografi yang akan mereka tampilkan pada penutupan olimpiade minggu depan. Ia mengatur napasnya dan berjalan menuju kursi di ruangan itu sambil mengambil minumannya.

"Kau hanya perlu menjaga ketampananmu, memamerkan tubuhmu, menari, bernyanyi dan bersenang-senang dengan wanita manapun yang kau mau! Hidupmu terlalu indah sehingga kau tidak bisa mengerti penderitaan orang lain. "

" Grup superstar yang menjadi taman bunga SEnt."

Kata-kata yang dilontarkan Eun-Soo masih terngiang di kepalanya, memutar kembali kejadian yang tidak pernah diinginkannya. Loey mengeluarkan kalung pasangannya dengan Eun-Soo. Ia tidak tahu apakah Eun-Soo masih menyimpan kalung itu atau tidak. Padahal sejak dulu ia ingin meminta maaf pada gadis itu, lalu melupakan semuanya, memulai semuanya dari awal.

Hari itu mungkin adalah hari yang membuat hatinya sangat sakit. Bagaimana tidak? Ia mencari gadis itu, menunggunya bertahun-tahun dan kembali muncul dengan menorehkan luka yang baru. Terlebih ketika gadis itu membawa nama E-X dan Eris dalam masalah mereka. Mungkin jika Eun-Soo hanya menghinanya, ia tidak akan semarah itu. Gadis itu sudah melewati batasan, E-X adalah keluarganya, sedangkan Eris yang selalu mendukungnya dan E-X.

Wajar jika ia marah, kan?

Tiba-tiba pintu ruangan itu dibuka oleh Jun. Cepat-cepat ia memasukkan kalungnya dan berpura-pura melatih skill rap-nya.

"Woah, ternyata kau benar-benar latihan? Kenapa tidak mengajak kami?" Jun berjalan mendekati Loey dan meletakkan ranselnya di samping milik Loey.

"Aku kira kalian sudah ke sini sebelum aku." Loey berusaha menutupi alasan yang sebenarnya.

"Oh ya, kau mau lihat kostum kita nanti? Hana yang mendesainnya, lho!" Jae-Hyun sibuk mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya pada Loey.

Hana? Entah sejak kapan ia merasa nama itu menempati posisi spesial dalam hatinya. Senyumnya mengembang seraya mengambil ponsel dari tangan Jae-Hyun. Ia melihat foto kostum mereka yang dipakaikan ke manekin.

"Di mana ia sekarang?" tanya Loey.

"Hana? Dia di apartemennya, dia tidak bisa datang sampai kostum yang lainnya selesai. Ah, aku merindukannya," ujar K.

"Bilang saja kau ingin masakan Hana lagi, hyung," celetuk Soo-Hyun membuat member lain tertawa.

Sejenak Soo-Hyun teringat pada Hana. Apa gadis itu baik-baik saja? Apa gadis itu makan dengan baik? Apa tidurnya cukup? Ia tahu bahwa membuat kostum untuk delapan orang tidaklah mudah, apalagi waktunya terbatas.

Pada kejadian Eun-Soo dan Loey, Soo-Hyun melihat Hana berdiri di lorong. Gadis itu menangis, tapi bodohnya ia memilih untuk diam di tempatnya. Menyaksikan Hana mematung sebelum menenangkan Loey. Ia juga tidak tahu kenapa hatinya perih melihat gadis itu menangis. Apa karena Hana adalah salah satu Eris?

"Ayo latihan!" seru K semangat membuat Soo-Hyun terbangun dari lamunannya. "Hana sudah berjuang untuk kita, karena itu kita juga harus berjuang. Demi E-X, Eris dan Hana!" tambah K dengan senyuman manisnya.

Melihat semangat K, Jun ikut tersenyum. Meski mendapat julukan tukang tidur, K memiliki semangat yang luar biasa, sama seperti Loey dan Jae-Hyun yang menyebar aura positif. Mereka adalah moodbooster E-X.

Jun merangkul maknae kedua mereka itu. "K benar. Hana sudah berjuang, Eris juga sudah berjuang. Sudah sepantasnya kita memberi yang terbaik untuk mereka."

***

Próximo capítulo