Alvaro sedikit memaksa adiknya untuk segera masuk ke dalam mobil. Dia sangat tahu jika Felicia benar-benar tak rela harus berpisah untuk beberapa lama. Apalagi, mereka berdua sama sekali tidak boleh melakukan komunikasi apapun. Hal itu tentunya akan menjadi sebuah penyiksaan yang sangat sempurna bagi pasangan kekasih itu.
"Sampai jumpa di Bali, James." Alvaro tersenyum tipis melihat kekecewaan di wajah James.
Mau tak mau, James harus menerima keputusan sepihak yang dilakukan oleh calon kakak ipar itu. Melawan pun tentunya dia tak berani. Apalagi, Felicia batu saja melakukan sebuah kesalahan yang sangat fatal dan juga tertangkap basah oleh kakaknya sendiri.
"Bagaimana dengan sekolahku, Kak? Pertemuanku di sekolah dengan Mas Jamws tidak masuk dalam hitungan 'kan?" tanya Felicia dalam wajahnya yang sangat penasaran dan juga sudah tidak sabar dengan keputusan kakaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com