"Kamu jahat, Fel! Tidak bolehkah aku mendekati kakakmu?" Maya sengaja mengatakan hal itu agar sahabatnya itu memberikan dukungan untuknya.
Felicia mengulum sebuah senyuman kecut di wajahnya. Rasanya tak tega untuk mengecewakan seseorang yang selalu membantunya dalam situasi apapun.
"Sepertinya ... kakakmu adalah cinta pertamaku. Aku tak pernah merasakan sebuah debaran pada lelaki manapun, Fel," ungkap Maya pada sosok sahabat yang masih duduk di kursi roda.
Tanpa Maya mengatakan hal itu, Felicia sudah tahu jika sahabatnya itu telah jatuh hati pada kakaknya. Dia sengaja berpura-pura tak mengetahui hal itu. Bahkan hampir setiap jam, Maya selalu menanyakan banyak hal tentang Alvaro. Hal itu dilakukannya sejak kakak laki-lakinya mengantarkan Maya pulang ke rumahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com