Joon menggeser jendela kaca itu dan melongok ke bawah. Halaman rumah Gilang ini sudah dipaving seluruhnya, jadi tidak ada tanah berumputnya.
"Huwaakh ... mati aku kalau aku sampai jatuh!" pekik Joon sambil memegangi kepalanya.
Dengan takut-takut, Joon berbalik dan sudah ada kedua tangan Ameri yang menyapa lehernya.
"Kena kau sekarang!" Ameri mencekik leher Joon dengan kejam.
"Akkhh ... le-pa-sin! Sa-kit!" Ucapan Joon tersendat karena lehernya yang dicekik secara brutal itu. Joon terus berusaha melepas cekikkan Ameri pada lehernya. Tapi, tenaga makhluk itu benar-benar kuat.
Joon semakin kesulitan meraup udara. Otot-otot di pelipisnya juga terlihat menyembul karena cekikkan kuat Ameri.
"Mati saja kau, Makhluk Rendahan! Bukan hanya menginginkan Gilangku, mengataiku 'bodoh', tapi kau juga adalah seorang penyusup! Tidak ada tempat yang layak bagi seorang penyusup, di mana pun itu. Mengerti? Jadi, enyah saja kau, Manusia!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com