webnovel

16

Tae hee nampak tengah membereskan pakaian nya ke dalam koper, terlihat jelas wajah lelah nya yang terlihat pucat dan lesu. Mata nya Nampak sembab dan merah, dan ekspresi yang sangat datar. Ia pun menoleh ke arah sebuah kotak yang yang ada di atas meja hias nya, sebuah kotak yang di berikan oleh sosok yang mengaku sebagai diri nya di masa depan tersebut yang menemui nya di depan apartemen nya. Ia terus berusaha meyakin kan Tae hee atas kata-kata sebelum nya yang ia sampaikan pada Tae hee di aula sekolah. " menurutmu setelah kau mengatakan bahwa dirimu akan meneruskan kasus kematian Min ah di depan Soo Yeong, Soo Yeong akan bersikap biasa saja terhadap dirimu ? ".

" Aku memiliki rencana sendiri, tapi terima kasih telah memberitahu ku. Aku akan mendalami kasus ini sendiri " sahut Tae hee sambil berjalan hendak memasuki apartemen nya.

" Apa kau pikir dengan menangkap Soo Yeong dengan cara mu akan membuat semua nya berakhir? Tentu saja tidak, kau hanya akan baru memulai perang yang sebenar nya. "

Tae hee yang awal nya tidak ingin mendengarkan perkataan sosok tersebut pun membalik kan kembali badan nya dan menatap ke arah sosok tersebut.

" apa maksudmu ? "

" Soo Yeong adalah ikan kecil, selain Soo Yeong ada orang yang benar-benar dalang dari semua nya. Kau ingat nama Min Seol Ji? Apakah kau pernah berpikir siapa Seol Ji sebenar nya? "

" emm.. aku ingat, yang aku tahu dia adalah sosok yang ada di balik kasus bullying pada siswa yang lemah di sekolah. Tapi aku tidak pernah tahu siapa dirinya, bahkan aku belum pernah bertemu dengan nya"

" Aku juga tidak tahu siapa Min Seol Ji sampai saat ini, yang aku ingat saat itu aku melihat sekeliling ku sudah berantakan. Aku tergeletak di lantai dengan darah yang berceceran dimana-mana, yang aku lihat seorang wanita pergi meninggalkan ku begitu saja "

" selain menciptakan perang, apalagi rencanamu ? "

" Mendapatkan yang seharus nya aku dapatkan. Setelah ini aku harap kau bisa melindungi orang-orang terdekat mu dari Soo Yeong, aku tidak ingat siapa yang akan ia bunuh tapi yang sangat aku ingat dia adalah orang yang dekat dengan kita. Aku harap kau bisa memikir kan nya dengan sangat matang. " sahut Sosok tersebut yang langsung pergi meninggalkan Tae hee.

….

Memikirkan hal yang telah berlalu tentu nya sangat sulit di mengerti secara cepat oleh Tae hee, selain ia tidak mengerti siapa Seol Ji ia juga tidak tahu siapa yang akan di incar oleh Soo Yeong. Tapi sejauh ini Soo Yeong belum bergerak sedikit pun untuk memulai rencana nya, Tae hee sedikit memahami bahwa Soo Yeong hanya lah umpan agar Tae hee mengira ia adalah Dalang dari semuanya, setidak nya dengan Tae hee berhadapan langsung dengan Soo Yeong, sosok Seol Ji tidak perlu repot repot untuk mengotori tangan nya dalam menyingkirkan Tae hee. Malam pun semakin larut, Tae hee masih terjaga dan terlihat gelisah atas percakapan nya tadi, ia tidak tahu dari mana dirinya harus memulai dan bertindak dan apakah ia harus mempercayai sosok tersebut dengan sepenuh hati nya.

Bahkan sampai pagi pun tiba, Tae hee masih saja terjaga. Ia menoleh ke arah arloji dan waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Ia pun terbangun dari ranjang empuk nya dan bergegas mandi, mata nya terlihat jelas dan mengatakan ia kelelahan, mungkin tidur sejenak saat pernerbangan akan membuat nya terlihat fress kembali. Setelah mandi dan bersiap ia pun turun ke bawah dengan koper yang ia bawa di tangan nya, Seung ki Nampak tengah bersiap untuk pergi ke sekolah sedangkan Min suh tengah duduk memperhatikan Seung ki yang tengah mengenakan sepatu. Di sana sudah ada sekretaris pribadi Tae hee yang sudah siap akan mengantar Seung ki ke sekolah dan menjaga Min suh selama ia pergi ke Roma. Dengan senyuman nya di pagi,Tae hee Nampak melambaikan tangan ke arah Seung Ki dan Min suh yang kemudian di balas oleh mereka berdua. Jae seok pun sudah menungu Tae hee di lobi dan segera bergegas pergi menuju bandara Incheon, di sana Yoon bin dan Hyo rin sudah menunggu Tae heed an Jae seok.

Kapal dengan tujuan Seoul-Roma pun segera lepas landas dari bandara Incheon menuju Bandara Internasional Leonardo da Vinci-Fiumicino Roma Italia, Tae hee menghabiskan waktu Penerbangan nya dengan tertidur dengan pulas nya. Hyo ri yang berada di samping Tae hee itu pun Ikut menyusul Tae hee untuk tertidur, sedangkan Jae seok tengah menikmati mendengarkan music dan Yoon bin yang mendapatkan kursi tepat di dekat jendela itu pun Nampak tengah melamun dan cemas. Ia memikirkan jika besok malam sosok yang mengaku sebagai Tae hee di masa depan itu gagal menyelamatkan adik nya, jika ia berhasil maka akan berat untuk Tae hee menerima dan mendengar ha tersebut karena hal tersebut tidak bisa di ketahui dengan sangat pasti baik sosok tersebut dan Yoon bin.

Setelah 14 jam lama nya berada di pesawat akhir nya mereka semua pun sampai di Hotel yang berada tidak jauh dari tempat di adakan nya acara Fashion show, mereka semua pun beristirahat sejenak di kamar mereka masing-masing dimana semua nya sudah di pesan secara ekslusif atas nama Moon Tae hee untuk 4 kamar sekaligus. Setelah cukup beristirahat, Tae hee dan yang lain nya pun bersiap-siap untuk acara Fashion show pada malam ini. walaupun sebenarnya Tae hee sama sekali tidak tertarik dengan acara seperti ini, namun hal yang tidak pernah bisa ia menolak nya ketika orang tua nya yang langsung memberikan nya perintah tersebut. Dirinya bahkan sudah sangat bosan duduk di kursi VIP yang ada di bagian depan catwalk, bahkan setelah acara Fashion show selesai mereka tidak langsung kembali ke hotel melainkan jalan-jalan sekitaran hotel dan menikmati pemandangan malam langit Roma. Hyo rin Nampak berdoa dan mengucapkan permohonan nya dan melemparkan koin ke dalam air mancur Trevi Fontain, Tae hee yang ada di samping nya pun hanya melihat nya dengan senyuman kecil yang terlukis di wajah nya. Walaupun Hyo rin dan Jae seok Nampak melakukan hal tersebut dengan keramaian orang-orang yang juga melemparkan koinke dalam air, hal itu bahkan tidak membuat Tae hee tertarik sedikit pun. Ia bahkan menoleh ke arah Yoon bin yang Nampak tengah gelisah, Tae hee menanyakan apakah ada yang ia pikirkan tapi Yoon bin malah berbohong pada Tae hee.

" Jika kau tidak mau mengatakan nya tidak apa-apa, aku tidak akan memaksamu untuk mengatakan nya padaku "

" terima kasih sudah mau mengerti, kau juga terlihat sangat gelisah, ada apa ? "

" Begitu lah "

Yoon Bin dan Tae hee pun hanya tertawa sambil berbicara di bawah tiang lampu yang ada di dekat lokasi air mancur sambil memperhatikan Hyo rin dan Jae seok yang tengah fokus dengan kegiatan nya melempar koin.

Próximo capítulo