webnovel

Kebijakan

Pada sebuah Istana Kekaisaran yang megah, saat ini beberapa orang sudah berkumpul ditempat ini untuk meremukan sesuatu atas kejadian yang menimpa pasukan mereka sebelumnya. Rencana yang mereka susun dengan sempurna hancur, bahkan biaya dari apa yang mereka lakukan sangatlah besar.

"Bawa kemari budak hina itu" kata Kaisar ditempat ini dengan nada yang meninggi, karena dia sangat emosi dengan apa yang terjadi saat ini.

Sedangkan seorang wanita berjubah yang menutupi seluruh tubuhnya juga sedikit terkejut dengan jalannya kejadian ini. Bahkan pesan yang dia terima dari masternya sebelumnya, juga membuat dia terkejut dikarenakan salah satu rekannya, saat ini sudah tewas dalam pertempuran.

Selang beberapa lama kemudian, beberapa prajurit sudah menyeret seorang manusia kelinci yang kondisinya sangat memprihatinkan saat ini, seluruh tubuhnya penuh dengan luka, bahkan salah satu telinganya terputus.

"Beraninya kamu memberikan kami informasi palsu!" teriak Kaisar kerajaan ini, kepada manusia kelinci yang saat ini berlutut dihadapannya.

"Hahahahahahaha...."

Namun bukan jawaban yang diinginkan Kaisar yang terdengar, namun sebuah suara tawa memenuhi tempat ini. Kelinci itu terus tertawa walaupun beberapa prajurit memukulinya untuk menghentikan tindakannya tersebut.

"Sialan Eksekusi dia!" teriak kaisar yang mulai geram dengan tindakan manusia kelinci didepannya.

Akhirnya seorang prajurit dengan pedang yang dibawanya mulai menebas bagian leher manusia kelinci tersebut dan memutuskannya saat ini. Kepalanya mulai bergelinding dan akhirnya terhenti didekat singgasana dari Kaisar yang saat ini sangat emosi.

"Lalu apa yang harus kita lakukan Yang Mulia? Sekarang kekaisaran sudah kekurangan tentara saat ini" kata salah satu bangsawan yang ada disana.

"Kita akan bersekutu dengan Kerajaan Heilight dan mempererat hubungan kita dengan menunangkan putraku dengan Putri kerajaan itu" kata Kaisar tersebut.

"Tetapi bukankah Yang Mulia berkata Kerajaan itu akan hancur?" tanya seorang bangsawan saat ini.

Namun disela – sela rapat yang berlangsung, seseorang prajurit memasuki tempat pertemuan ini dan memberikan sebuah kabar yang membuat mereka kembali tercengang.

"Apa katamu, kerajaan Heilight diserang oleh pasukan iblis?" kata seorang Jenderal yang berada disana, karena baru mendapatkan informasi tersebut.

Ditempat lain pada sebuah Istana sebuah kerajaan, saat ini sudah berkumpul beberapa bangsawan dan petinggi pemerintahan yang selamat dari serangan iblis sebelumnya yang menyerang kerajaan ini.

Namun selain mereka, terdapat dua orang yang ikut serta dalam pertemuan ini. Jubah mereka yang khas menjadi perhatian saat ini, terlebih dengan apa yang mereka lakukan sebelumnya, untuk membantu kerajaan ini.

"Maafkan ketidaksopananku Yang Mulia, tetapi bukankah anda menyatakan kelompok kami sebagai kafir dan bahkan organisasi kriminal? Dan sekarang Yang Mulia memerintahkan kami untuk membantu melindungi kerajaan kalian?" kata salah satu dari dua orang tersebut yang merupakan Yuna.

Diruangan ini, Zen memang mengajak Yuna untuk mengikuti pertemuan yang mengundang kelompok Elite untuk ikut serta. Karena kurangnya Zen dalam kegiatan negosiasi dan sebagainya, maka Zen mengajak Yuna saat ini.

"Kami tahu nona Yuna, tetapi bukankah Raja kami mengatakan bahwa dia dikendalikan oleh mereka dan dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan" jawab salah satu bangsawan yang mencoba menengahi percakapan Yuna dan Raja ditempat ini.

"Memang, tetapi atas tindakannya tersebut, anggota kami menjadi buruan dari beberapa pihak, dan kami mengalami kerugian yang amat besar saat ini" kata Yuna.

"Tetap-"

"Cukup" kata seseorang yang duduk pada singgasananya yang menyela perkataan bangsawan yang sedang bernegosiasi dengan Yuna saat ini.

"Lalu Nona Yuna, apa yang harus kami lakukan, agar kelompok anda bisa bergabung sepenuhnya dengan kerajaan kami" kata Kaisar kerajaan Heilight yang sedari tadi menyaksikan perdebatan yang alot itu.

Yuna yang mendengar hal tersebut, mulai menunjukan senyum kepada Zen dan mulai memberikan sebuah Syarat yang harus dipenuhi oleh kerajaan Heilight, agar pihaknya bisa menjalin kerja sama dengan kelompok Elite.

"Baiklah, pertama kami ingin pihak kerajaan mendeklarasikan perjanjian damai dengan pihak Demi-human, dan melarang tindakan diskrimidasi terhadap mereka dan yang terutama menghilangkan perbudakan." Kata Yuna.

Memang tujuan Elite saat ini, membuat demi-human akan dianggap setara karena sebagaian besar anggota Elite didunia ini, berasal dari manusia setengah hewan.

"Maafkan kami nona Yuna, kami dengan senang hati menerima persyaratan itu, namun para penduduk pada perajaan ini, takutnya tidak bisa menerimanya" kata seorang bangsawan saat ini.

"Bukankah kita bisa menggunakan nama dewa sesat yang selama ini kalian agungkan itu?" kata Zen kemudian.

Memang akan sulit memberitahu pada seluruh penduduk atas tindakan dewa yang mereka percayai saat ini. Namun bebeda dengan bangsawan dan petinggi kerajaan ini, yang mendengarkannya secara langsung dari Raja mereka atas kebejatan Dewa yang selama ini mereka puja.

"Baiklah, kami bisa melakukan itu. Lalu apa syarat anda selanjutnya" kata Raja Heilight yang akhirnya memutuskan menerima persyaratan pertama.

"Baiklah, yang kedua kami ingin sebidang tanah yang luas pada Ibukota untuk membuat markas kami dan tempat untuk menjual semua peralatan yang kami ciptakan" kata Yuna.

"Baiklah, lalu apakah ada yang lain?" kata Raja Heilight.

"Kami ingin kebebasan pajak semua yang akan kami lakukan pada kerajaan ini, atas pembayaran melindungi kerajaan ini" kata Yuna.

Persayaratan ketiga ini, membuat beberapa pihak tidak bisa secara langsung menerimanya terutama Raja ditempat ini. Karena mereka tahu, kelompok yang besar akan mendatangkan pendapatan yang sangat besar kepada kerajaan, seperti Adventure Guild saat ini.

"Baiklah aku menerimanya" kata Raja Heilight dan membuat beberapa petinggi kerajaan dan beberapa bangsawan sangat terkejut dengan keputusan yang diambil oleh raja mereka.

Mereka hendak memprotesnya, namun mereka tidak berani melakukannya saat ini, karena melihat raja mereka sudah memutuskan sesuatu yang tidak bisa diganggu gugat saat ini. Akhirnya Yuna mulai tersenyum dan akhirnya pihak kerajaan mulai menandatangani perjanjian yang mereka buat sebelumnya beserta Yuna.

"Kami akan mendeklarasikan perdamaian terhadap Demi-human besok dan untuk tempat yang anda minta untuk markas kelompok anda, akan kami informasikan setelah kami sudah mendapatkan tempat yang cocok" kata seorang bangsawan saat ini.

Akhirnya pertemuan tersebut selesai, setelah pihak kerajaan juga memberikan beberapa hadiah kepada kelompok Elite setelah membantu kerajaan ini dari penyerangan pihak Iblis. Saat ini, Zen dan Yuna mulai berjalan berdampingan untuk meninggalkan tempat ini.

"Kamu sangat hebat Yuna" kata Zen sambil menggenggam tangan Yuna dan berjalan melewati sebuah lorong menuju arah jalan keluar Istana ini.

"Tentu saja, bukankah aku bendahara keluarga kita" kata Yuna sambil membusungkan dadanya.

"Lalu apakah kamu ingin menemaniku berkeliling dikota ini?" kata Zen kemudian dan dibalas anggukan oleh Yuna yang bersemangat.

Mereka mulai mengelilingi kota ini berdua. Kencan mereka sangat menyenangkan, terlebih lagi Zen selalu memanjakan Yuna ditempat ini. Mereka terus berkeliling hingga tidak sadar bahwa mereka sudah menghabiskan waktu mereka hingga matahari pada dunia ini mulai tenggelam.

Hari mereka yang sangat bahagia akhirnya berakhir, setelah seorang Elf mulai mengusik mereka saat ini. Sebelumnya dia sangat puas mengelilingi berbagai tempat karena akhirnya dia menyadari, bahwa dirinya saat ini sudah beratus tahun meninggal dan akhirnya dibangkitkan kembali saat ini.

"Zen, kapan kamu akan memakanku?"

Próximo capítulo