"Ayah!" teriak Aleva.
Aleva berlari menghampiri Ayahnya dengan airmatanya yang berlinang. Ayah Aleva sedang sakit keras, sehingga tubuhnya sangat lemah.
"Ternyata, kau bertambah cantik!" pria asing yang sedari tadi duduk dengan kaki yang lurus berada di atas meja. Pria yang menertawakan kondisi Ayah Aleva. Pria itu sekarang berjongkok dengan mencengkram rahang Aleva. Memperhatikan wajah Aleva dengan seksama.
PLAKKK!
Aleva menepis tangan itu dengan kasar. Aleva tidak menghiraukan berapa banyak mata yang mengamatinya. Aleva membantu Ayahnya kembali duduk di atas kursi roda.
"Aku iri pada bajingan itu. Kenapa dia selalu dikelilingi dengan wanita-wanita cantik."
"Singkirkan pikiranmu yang menjijikan itu!"
PLAKKKK!
Aleva mengusap bibirnya yang berdarah. Aleva pernah menjadi wanita Delice, dia sudah tidak lagi terkejut dengan hal yang saat ini tengah dia hadapi.
"Loser, apa yang kau inginkan dariku?" ucap Aleva tanpa basa-basi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com