webnovel

145. Ranjang Menjerit

"Ken, keluarlah. Delice tidak akan menyakitiku," ucap Naura dengan terpaksa.

"Tapi..."

"Apa kau sekarang tuli? Apa perlu aku menyeretmu?" tanya Delice dengan angkuh setelah merasa menang.

"Pergilah, Ken. Aku akan baik-baik saja."

"Baiklah. Jaga dirimu baik-baik. Jangan paksakan melakukan sesuatu yang tidak kau inginkan!" sindir Ken.

Ken keluar dengan kaki sebelah yang setengah diseret akibat tendangan dari Delice yang tidak kira-kira.

'Meski aku terluka sampai mati, aku tidak akan menyesal. Tapi, setelah aku mati, siapa yang akan menjagamu kelak?' batin Ken.

***

Delice mengusap lutut Naura yang memerah karena terjungkal dari ranjang.

Delice yang baik, Delice yang lembut, Delice yang penuh perhatian, seperti kembali lagi.

Tangan Naura bergerak, dia ingin membelai rambut Delice. Dia ingin merasakan kasih sayang Delice sekali lagi tapi niat itu diurungkannya begitu saja karena Delice menatapnya dengan tatapan yang siap menyakitinya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo