webnovel

Bab 40

Alex telah selesai buang air kecil dan itu cukup melegakan. Dia kemudian ingin keluar kamar mandi tapi tiba tiba sebuah pesan sistem muncul di kepalanya.

*DING!!* [QUEST DARURAT TELAH DITERIMA!!]

[QUEST : Selamatkan Yasaka dan Kunou dari penculikan!!]

[Hadiah : 3 Tiket Lotre]

[Gagal menjalankan misi : ???]

Alex yang melihat pesan ini, mebelalakan matanya. Dia kemudian menjadi marah dan seluruh aura nya meledak tanpa sadar, yang membuat udara di seluruh kota membeku, membuat semua orang tidak bisa bernafas, langit mengamuk deras karena petir terus menyambar.

*JEDER!!! JEDER!!! JEDER!!!*

Para penuduk di kota manusia maupun Yokai, mengira bahwa ini adalah bencana alam yang dibuat karena membuat Dewa marah. Mereka hanya bisa berdoa agar Dewa yang marah ini segera menenangkan dirinya, karena mereka benar benar takut sekarang.

Alex menarik nafas dalam dalam dan menenangkan dirinya, pandangannya kemudian berubah menjadi dingin.

"Mati...."

Sungguh malang nasib orang yang menculik Yasaka dan Kunou sekarang, karena mereka salah pilih target.

***

Jauh dari kota, di pegunungan, Kunou dan Yasaka sudah dibawa di sebuah Kuil yang sangat besar mirip istana Shogun jaman dulu. Para Penyergap kemudian membawa masuk keduanya kedalam dan masuk ke sebuah ruangan yang mirip aula raja.

Para penyergap menaruh Yasaka dan Kunou di tanah menghadap seseorang wanita yang duduk di kursi megah dengan wajah tampak sombong.

"Akhirnya kami mendapatkanmu, Yasaka!"

Kata seorang wanita yang ada didepannya, dia memiliki penampilan berambut hitam panjang sepunggung, dan dia kelihatannya bukan manusia, karena dia memiliki telinga runcing, tubuhnya sangat montok dengan payudara besar di dadanya.

"Tshitara!? Kenapa kau menangkapku!?" Tanya Yasaka ketika mulutnya sudah tidak di sumpal.

Wanita yang di panggil Tshitara itu menyeringai ketika mendengar pertanyaan Yasaka. "Walaupun aku tidak menjawabnya, kau pasti tahu jawabannya."

"Apakah mungkin..." Yasaka membelalakan matanya, "Kenapa kau mengkhianatiku!?" Dia berpikir bahwa Tshitara dulu ini adalah bawahan yang paling di percayainya, tetapi dia tidak menyangka dia akan mengkhianatinya.

"Benar!! Aku mengkhianatimu!" Tshitara mengakuinya, "Aku mengkhianatimu karena aku haus akan kekuasaan dan harta!!"

Wajah Yasaka tersenyum sedih ketika mendengarnya, "Jadi karena posisiku lagi kah....." Dia kemudian memandang Tshitara, "Kau boleh mengambil posisiku sebagai pimpinan Yokai dan melakukan apapun yang kau mau denganku asalkan kembalikan Kunou!"

Kunou yang diikat disampingnya menggelengkan kepalalnya dengan keras. Dia tidak bisa berbicara karena mulutnya disumpal oleh kain. Dia juga tidak bisa melepaskan ikatannya dengan sihirnya, karena ada rune anti sihir yang mengelilinginya.

Tshitara tersenyum sadis ketika melihat mereka berdua. Dia senang ketika melihat tawanannya putus asa, dia suka perasaaan itu dan dia ingin lebih. "Hahahaha!! Tentu, aku akan mengambil posisimu sebagai pemimpin Yokai, tapi...." Dia kemudian menuju Kunou dan mengangkat dagunya sambil menatap matanya, "Aku akan tetap membunuhnya untuk menghilangkan bukti."

Yasaka membelalakan matanya, dia kemudian menjadi sangat marah dan berusaha mengeluarkan kekuatan sihirnya, tapi dia tidak bisa karena ada rune anti sihir yang mengelilinginya. "Apa tujuanmu mengambil posisiku!" Dia menatap Tsitara dengan penuh amarah.

"Apakah kau tidak menyadarinya?" Tshitara menatap Yasaka dengan sinis, "Kami ingin balas dendam!"

"Kenapa!?" Yasaka tidak bisa membantu tapi bertanya. Dia mulai mengingat ingat kenapa Tshitara menyimpan dendam padanya, tapi dia tidak dapat menemukan apapun.

"Itu karena kalian! Kalian para Yokai selalu merendahkan Ras Yokai Setengah Kelelawar seperti kami!" Kata Tshitara, dia kemudian melanjutkan, "Kalian bahkan mengasingkan kami dari Kyoto dan membuat kami tinggal di gunung sendirian."

(AN : Saya tidak tahu apakah ras kelelawar x Yokai ada atau tidak, dan walaupun itu ada, itu tidak ada hubungannya dengan cerita ini, karena saya hanya mengarang cerita ini menggunakan imajinasi saya sendiri).

Yasaka yang mendengar ini terkejut. Dia kemudian ingin mengatakan sesuatu, tapi Tshitara menyelanya duluan.

"Apa? Apakah kau mau mengatakan bahwa kau memiliki alasan untuk mengasingkan kami di pegunungan? Apakah kau mengasingkan kami karena kau tidak ingin kami di hina oleh para Yokai jika kami tinggal di kota?" Kata Tshitara, dia kemudian melanjutkan, "Meskipun kau berkata begitu, kami tidak akan goyah untuk membalaskan dendam kepada kalian!"

Yasaka teridam oleh kata katanya. Dia bertanya tanya apakah keputusannya menjadi pemimpin baik atau tidak, karena dia kurang memperhatikan salah satu dari ras mereka yang diam diam menderita.

"Dan untuk membalaskan dendam, pertama tama aku akan mulai dari dia..." Kata Tshitara sambil mengangkat dagu Kunou untuk menatap wajahnya yang ketakutan.

Yasaka yang melihat itu ingin menghentikannya, tapi dia tidak berdaya, karena mulutnya sudah diikat oleh tali yang membuatnya tidak bisa berbicara. Dia hanya bisa berteriak tanpa mengeluarkan suara didalam ikatan.

Kunou terlalu takut sekarang. Dia tidak bisa berbicara apapun karena mulutnya diikat juga. Dia hanya bisa mengeluarkan air mata di sudut matanya dan berharap bahwa pahlawan yang dia sayangi menyelamatakannya, 'Tidak! Pahlawanku pasti akan menyelamatkanku!' Pikir Kunou dengan penuh keyakinan.

Tshitara bisa melihat keyakinan di mata Kunou dan menyeringai gembira, dia merasa ingin menyiksa dia hingga membuat keyakinan yang ada di hatinya runtuh. "Ahhhhhhh~ aku bisa melihat harapan yang kuat di matamu, dan aku ingin menghacurkannya hingga kau tidak punya harapan lagi~" Tshitara berkata dengan memeluk tubuhnya untuk menahan rasa gemetar kegembiraan.

Dia kemudian menoleh ke salah satu pelayannya dan memerintahnya, "Bawakan aku pisau terbaikku untuk menyantap hidangan pertamaku!"

Pelayan itu mengangguk. Dia kemudian dengan cepat berteleport dan kembali lagi sambil membawa pisau perak berkilauan, "Silahkan."

Tshitara mengambilnya dan menjilati pisaunya, "Ahhhh~ aku tidak bisa menahannya lagi~"

Yasaka hanya meraung putus asa ketika melihatnya.

Tshitara melihat Yasaka dan berkata, "Tenang saja, setelah anakmu, giliranmu akan tiba~" Dia kemudian mendekati Kunou dan mengulurkan pisaunya ke tubuh Kunou, tapi sebelum dia menyentuhnya, tiba tiba sebuah tekanan yang sangat kuat terasa di sekitar mereka dan langit mulai bergemuruh.

!!!!

*JEDER!! JEDERRRR!! BAMM!! BAMM!!*

Mereka mendengar petir besar mulai menyambar tanah dan gunung yang membuat gempa bumi.

"A - Aura apa ini!?" Tshitara gemetaran dan terjatuh di lantai ketika merasakan tekanan ini.

Mata Kunou dan Yasaka menjadi cerah ketika merasakan aura ini, karena mereka tahu siapa pemilik dari aura ini.

'Pahlawan....'

*BAM!!!!*

Tiba tiba Kuil yang mereka tempati tersambar petir yang membuatnya hancur berkeping keping, tapi anehnya itu hanya membunuh semua pelayan kecuali Tshitara, Kunou dan Yasaka yang ada di dalam kuil.

*JEDER!!*

Petir biru tiba tiba muncul didepan Kuil yang sudah hancur dan mengungkapkan seorang pemuda tampan dengan mata merah bersinar dingin.

"Ketemu...."

!!!!

Tshitara sangat ketakutan sekarang.

Próximo capítulo