Vincent menyusulnya ke apartemen, dan benar saja gadis itu sedang menjejal-jejalkan barangnya ke kopor sambil bercucuran air mata. Vincent mendekat dan merebut kopor di tangan Bella.
"Masih bisa kita bicarakan baik-baik, Bella. Kau tidak perlu seperti ini," ujar Vincent.
"Aku bisa hidup sendiri tanpa siapapun yang hanya membuatku terlalu sibuk merasakan sakit hati. Kau hanya mempermainkanku, Vin," tanggap Bella.
"Bella?" Vincent terlonjak saat Bella menarik kembali kopornya dan memasukkan benda apapun miliknya ke sana. Bercinta sepuluh menit itu ternyata membawa petaka bagi dirinya.
"Harusnya dari dulu aku menjauhimu dan tidak mengenalmu, karena aku sudah tahu bahwa Kau seorang bajingan," gerutunya sambil mengenakan sepatu kets bertalinya.
"Bella, tunggu Bella, beri aku kesempatan bicara," ucap Vincent.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com