Vincent termenung, kata-kata 'anak kita' yang diucapkan Bella secara tidak langsung menunjukkan bahwa gadis itu memiliki perasaan kepadanya walaupun tidak besar, Vincent masih punya harapan. Tentang pancingannya dengan menyebut nama lelaki itu, gadis pujaannya tidak mengelak tetapi juga tidak bisa mengakui secara gamblang. Vincent tersentak di meja kerjanya di apartemen, pikirannya sama sekali tidak bisa berkonsentrasi ke pekerjaan. Ia teringat ucapan Farell saat Ia menanyakan tentang dunia BDSM yang anak itu jarang bicarakan kepada teman-teman laknatnya yang lain.
"Rell, Kau tahu?"
"Hm?" Farell hanya mendeham mengantuk karena tidak tertarik mengikuti permainan kartu aneh yang dibawa Tommy.
"Bella suka BDSM," ucap Vincent.
"Apa?!"
Seketika Farell terbangun dari kantuknya dan membuat VIncent hampir terlonjak dari kursinya.
"Bella …"
"Jangan bicarakan di sini, bisa bahaya. Kita harus bicara empat mata," bisik Farell memotong ucapan Vincent.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com