Pak Gunawan secara pribadi memimpin Pak Yuvan dan membawanya ke kursi VIP.
Di sisi lain, setelah mendengar berita dari Handoko, Dirga tidak bisa berhenti berpikir bahwa pemutaran perdana Two Worlds menarik perhatian semua pihak. Dia tidak menyangka pemutaran perdana ini menjadi medan pertempuran bagi tiga perusahaan film terbesar di Indonesia. Dia memandang wajah para reporter di depan. Entah apa yang akan ditulis di media besok.
Handoko tahu betul bahwa apakah itu Pak Yuvan atau Joni, mereka pasti ke sini untuk menemui pemuda di sebelahnya, bukan untuk menonton film.
Dirga tersenyum tipis, "Tamu terhormat ada di pintu, dan pertunjukannya di atas panggung. Mungkin Anda telah mengatur segalanya."
Handoko berkata dengan penuh arti, "Aku telah menyiapkan panggung, dan itu tergantung pada apakah drama yang kamu siapkan akan memuaskan atau tidak."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com