Senyum seringainya, masih nampak jelas di mata aku. Tapi aku tak bisa melakukan apa-apa, kecuali merasa takut.
Jun, apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku sanggup bertahan, sampai orang tersebut muncul di hadapan aku? atau kah, aku sudah melupakan semuanya? dan menjadi orang asing, yang tidak memiliki, ingatan?
Entahlah, aku tidak begitu yakin, Jun. Saat ini, aku hanya tidak ingin, membuat kamu terluka, karena orang itu. Hanya itu yang aku inginkan saat ini.
***
Ara keluar dari kamar Juna, menuju sebuah ruangan. Ruangan tersebut, belum pernah Ara masuki, sejak Ara datang untuk pertama kalinya. Rasa penasaran, sangat besar Ara rasakan. Hingga tanpa pikir panjang, ia menurunkan handle pintu, dan mencoba mendorong pintu tersebut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com