webnovel

13

Tibalah pagi hari

Para santriwan dan santriwati yang mengikuti jambore muslim sudah bangun untuk mempersiapkan sholat shubuh, begitu Hilman bangun ia tidak melihat Latief dan ia pun bertanya kepada Putra.

"Putra, kamu tidak melihat Latief?" tanya Hilman khawatir

"Enggak tuh kayaknya, soalnya aku baru bangun"jawab Putra

"Aduh gimana ya?,dari tadi malam Latief belum pulang, apa harus aku laporin aja ke panitia?"tanya Hilman bingung

"Yasudah kamu laporin aja ke panitia, tapi aku gak bisa nganterin kamu, gak apa - apa ya?" jawab Putra

"Yasudah, aku kepanitia dulu ya,assalamualaikuum" ujar Hilman

"Waalaikumussalaam" Putra menjawab salam dari Hilman

Hilman pun berlari tergesa - gesa mencari panitia dan akhirnya pun bertemu salah satu panitia.

"Assalamualakuum,Pa saya mau ngelaporin, bahwa teman saya dari tadi malam belum kembali ketenda juga" Hilman mengucapkan salam kepada salah satu panitia tersebut yang diakhiri pemberitahuan kepada panitia bahwa Latief belum kembali ke tenda sedari tadi malam

"Waalaikumussalaam,yasudah sekarang kita laksanakan dulu sholat shubuh dan hafalannya, setelah itu kita cari teman kamu sambil melakukan penjelajahan hutan"jawab panitia tersebut

"Siap Pa terimakasih,saya pergi dulu"

Setelah itu semua santriwan dan santriwati melaksanakan sholat shubuh berjamaah lalu dilanjutkan dengan menyetorkan hafalan masing - masing.Tibalah giliran Putra,ustadz yang mendengarkan hafalan Putra sangat senang karena Putra hafalannya paling jauh, padahal kalau Latief ada,Latief lah yang paling jauh.

"subhanallah nak kamu hafalannya paling jauh nak,tapi sayangnya kamu masih terbata - bata dalam melafalkannya" kagum ustadz Nizam

"Alhamdulillah Pa,insyallah saya akan berusaha melancarkan lagi bacaannya" ujar Putra

Setelah itu semua santriwan dan santriwati dikumpulkan kembali untuk melakukan kegiatan yang pertama yaitu menjelajah hutan atau lebih dikenal dengan Tadabur alam.

"Assalamualaikuum warahmatullahi wabarakatuh"ucap salam dari ketua panitia

"Waalaikumussalaam warahmatullahi wabarakatuh"jawab salam para santriwan dan santriwati

"Seperti yang saya utarakan kemarin bahwa hari ini kita akan menjelajahi hutan, tapi sayangnya salah satu santri ada yang belum pulang ketenda sejak kemarin malam, tapi tenang saja kegiatan akan tetap berjalan, untuk santri yang hilang kemarin malam biar kami para pembimbing yang mencari" ujar ketua panitia panjang lebar

Setelah mendengarkan pengarahan lalu para santriwan dan santriwati memasukin daerah hutan yang didampingin oleh salah satu guru, tetapi berbeda dengan Hilman ia tidak mengikuti santriwan dan santriwati yang lainnya tetapi ia mendekati ketua panitia,meminta izin agar boleh ikut mencari.

"Maaf Pa, apakah saya boleh ikut mencari teman saya?" tanya Hilman

"Boleh saja, tapi bagaimana dengan kegiatanmu?" jawaban dari ketua panitia yang diakhiri dengan pertanyaan juga

"Tidak apa - apa Pa yang terpenting sekarang teman saya bisa secepatnya ketemu" jawab Hilman

Setelah itu Hilman mengikuti para guru untuk mencari Latief.

"Dimana terakhir kali kamu melihat teman kamu?" tanya ketua panitia yang bernama Ahfan

"Saya tidak tahu, soalnya yang bersama dengan teman saya waktu mencari kayu kemarin malam bukan saya, tapi saya sudah tanya ke salah satu teman saya yang bersama dia, katanya mereka berpisah ketika mencari kayu" jawab Hilman

"Yasudah supaya masalahnya cepat selesai sekarang kita berpencar" perintah Ustadz Ahfan

Setelah mendengar perintah lalu para guru berpencar, Hilman mencari Latief bersama ustadz Ahfan. Setelah beberapa lama mereka mencari lalu mendengar suara

"toloooong, toloooong, toloooong"

"Maaf pa ustadz apa bapa mendengar suara orang yang meminta tolong?" tanya Hilman

"Iya, kayaknya dari arah jurang sana, coba kita kesana" Respon Ustadz Ahfan

Setelah mereka mendekat ternyata dijurang ada Latief,dan Hilman pun langsung berteriak

"Latief" teriak Hilman

"Pa itu teman saya" ujar Hilman dengan rasa khawatir

"Yasudah,sekarang kamu tunggu disini, bapa mau nolongin teman kamu" jawab ustadz Ahfan

"Iya pa" jawab Hilman

Setelah itu pa Ustadz Ahfan loncat kebawah jurang tersebut, layaknya seorang yang jago beladiri, lalu Pa Ustadz Ahfan menggedong Latief, setelah itu Ustadz Ahfan berlari menaiki jurang sambil menggendong Latief tanpa kehilangan keseimbagan,Hilman kagum tapi rasa kagum itu ia pendam karena dalam kondisi khawatir kepada Latief teman dekatnya.Lalu Latief dibawa oleh ustadz Ahfan ke tenda kesehatan untuk diperiksa karena dari kemarin malam berada dijurang dalam keadaan pinsan, setelah itu Ustadz Ahfan memberitahu kepada guru yang lainnya bahwa santri yang hilang sudah ketemu.Hilman tidak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh para santriwan dan santriwati yang lainnya karena Hilman ingin mejaga Latief.

Sahabat sejati adalah ia yang selalu ada dalam keadaan sedih ataupun senang

Maaf kalo cerita yg author buat kurang menarik,jangan lupa vote dan komennya.Author sangat senang sekali jika kalian menghargai karya pertamaku ini.

Terimakasih

Próximo capítulo