webnovel

Arjuna dan kesedihannya

Arjuna terus berlari, di lapangan kompleks perumahan tempat ia tinggal. Lapangan itu tidak begitu luas, namun tidak juga sempit. Pas pasan.

Napas Arjuna sedikit tersendat, faktor ia jarang berolahraga karena memang jadwalnya selalu padat.

Arjuna tidak tahu lagi ingin melakukan apa untuk menyalurkan kesedihannya. Menangis sudah ia lakukan sejak lama. Namun rasanya masih saja sesak. Terlebih tetika ia melihat saat abah di kuburkan tadi. Ia masih belum bisa mengikhlaskan abah, dan juga mungkin dalam jangka waktu yang panjang ia belum bisa mengikhlaskannya.

Sakit. Dadanya berdenyut nyeri ketika Arjuna mengingat abah. Suara abah, wajah abah, kata kata abah, semuanya terngiang di kepalanya. Kenangan itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo