webnovel

Ketergantungan Ana Schariac

Setelah semua Ex-Machina bersiap di titik-titik rawan yang ditelusuri oleh Jarvis di seluruh penjuru Bumi, di atas Gudang Yuuki, sosok cantik seputih salju yang mencolok di kerumunan kabut hitam itu melayang dengan sangat indah~

Ana yang melayang dengan dress putih murni nya tiba-tiba melihat seberkas cahaya pink yang menyerbu ke arahnya, tapi dia hanya diam dan menerima itu.

Duk...Duk...

Detak jantung Ana berdetak beberapa kali agak keras, dan tubuhnya agak mengkerut kedepan karena jumlah energy yang berlebihan di tubuhnya!

Sementara itu, Grace dibawah sana kelelahan, dengan dia menopang kedua lututnya dengan tangannya sambil terengah-engah.

"Bahkan, dengan Harvest.... berkeliaran ke sekitar dan menyerap, itu semua....sangat melelahkan!~"

Sirin tidak melewatkan kesempatan ini untuk mengejek Grace: "Hum Hum~ Lemah."

"Hah ?! Huff...Sialan Sirip...Lain kali, akan kupukul kau!"

"Namaku Sirin! Bukan Sirip !!!!"

Jarvis sendiri dengan lusinan layar virtual di depannya tetap fokus pada komando, dan akhirnya dia berkata:

<Rencananya dimulai! Lakukan, bekukan seluruh virus ini!>

Ana yang mendengar ini menahan semua rasa sakit di tubuhnya karena Honkai Energy yang berlebih, dan dia menegakkan tubuhnya saat menantang virus yang tak terhitung jumlahnya di seluruh langit Bumi!

Gadis itu menggenggam erat kedua tangannya di depan dadanya seolah berdoa, lalu dia berbisik:

"Ini adalah rumahku, ini adalah wilayahku, ini adalah milikku..."

"Dalam dingin dan kesepian, sekarang sekali lagi, kita tahu untuk bebas..."

"Jauh melampaui matahari terbenam, jauh melampaui cahaya bulan...Waktunya telah tiba."

Ting....

Sebuah suara dentang kecil terdengar ketika Ana membuka tangannya yang dikepal, dan dari sana, setitik keping salju meloncat keluar dengan tenang dan terus bergerak ke arah kawanan virus yang anehnya langsung membeku hanya dengan mendekat ke arah titik keping salju itu.

Ana kemudian melebarkan kedua tangannya ke atas ketika melihat setitik keping salju tadi akhirnya menyebar terus ke arah virus yang ada di langit, dan bibirnya terbuka:

"«Nachts; Animùs (Kepingan; Titik Nol)»...."

Swushhhhh––––!!!

Dalam lingkup lingkaran yang terus menyebar, kabut hitam terus menerus membeku dan berubah warna menjadi putih!

Jarvis yang melihat ini langsung mengangkat tangannya yang berubah menjadi bentuk tongkat stick, dan dari ujung bola stick, cahaya biru bersinar itu beriak seperti sonar.

Jika dilihat dari langit, sonar biru lainnya dari ratusan titik di seluruh penjuru penting perbatasan garis lintang dan horizon Bumi juga terlihat dan menyatu dengan yang lain.

Dan di setiap titik itu, Ex-Machina langsung mengeksekusi programnya:

[Losen: Einvig–002.45; 76.55 telah menyatu dengan baik. Pembekuan berlanjut ke area 076.55; 123.76...]

[Yggdfolium terisi secara penuh, perintah dibutuhkan. Apakah Uranus System akan dibuka sepenuhnya?]

[Perintah ditolak. Uranus System akan mengakibatkan efek negatif pada saat ini.]

[Perintah diterima. Ulangi, izinkan pengaktifan ulang Losen Org. 009: Pandemonium]

...

.

.

.

...

Segala macam jenis kode terus muncul di The Collective, dan Jarvis yang mengendalikan ini secara baik memiliki langkah paling baik.

Di mata banyak orang, kabut hitam di langit yang membuat mereka ketakutan, sekarang berubah menjadi putih, dan ketika itu akan jatuh, ada sesuatu yang menahan itu semua yang membuat nafas mereka tertahan!

Di luar bumi, astronot yang kebetulan masih sosok yang sama dari astronot ketika E-Bom diluncurkan dua bulan yang lalu...

Ketika dia melihat Bumi sekarang yang menjadi bola seputih salju dan es, dia hanya bisa menggerakkan tangannya yang gemetar seolah berdoa!

Apa-apaan ini semua ?!

Apa sih yang sebenarnya terjadi di Bumi ketika mereka masih bekerja di stasiun luar angkasa ini ?!

Apakah Perang Dunia Ketiga dimulai ?!

Teman disamping astronot itu anehnya juga melakukan hal yang sama, dan yang lain dengan kosong dan takut malah berkata:

"Aku tidak mau kembali ke Bumi...Bumi menakutkan...."

.....Kembali ke Bumi.....

Crack, Crack, Crack–––!!!

Suara retakan terus terdengar, tapi itu bukan dari es dan salju di langit, melainkan dari sosok gadis rapuh putih salju yang perlahan turun ke kelompok dibawah sana.

Melihat retakan di permukaan kulit Ana, yang lain terkejut. Tapi Ana tidak peduli bahkan ketika darah dan keringatnya membeku

"Apakah aku membantu Yuuki?" tanya gadis itu dengan polos dan penuh harap.

Jarvis meliriknya sejenak dan kemudian mengalihkan pandangannya lagi ketika menjawab: <Ya>

"Bagus....Bagus...."

Gadis yang sejak awal bangun tidak pernah menampilkan emosi apapun kecuali marah, pada saat ini tersenyum dengan sangat cerahnya!

Hati Theresa, Ana, dan bahkan Sirin, Aine dan Grace merasa sakit. Juga, mereka marah kepada Jarvis!

Tapi Jarvis tidak peduli dan terus memberikan perintah: <Waktunya bagi kalian untuk bekerja. Sirin, dan pengguna Hybrid Gear dengan kekuatan ruang dari Vatlantis akan menyerbu Chiyou>

<Theresa, Nanoha, dan Nona Aine dan Nona Muda Grace akan pergi ke Herrscher of Death [L] untuk membunuhnya!>

Swush, Swush.

Dua portal terbentuk, dan dari sana, Jarvis berkata: <Waktunya bekerja, aku akan kembali ke sisi Yuster di The Collective untuk membantu sisi medan informasi, ada keberatan?>

"Tidak!" xN

Semua menjawab dengan serius.

Pada saat ini, Theresa mendekat ke arah Ana, tapi alangkah terkejutnya Theresa ketika dia menyadari....bahwa dia bahkan tidak bisa mendekat dalam jarak 5 meter darinya karena dingin menusuk di sekitar gadis itu.

Dengan menggertakkan giginya, Theresa hanya bisa berkata ketika mengangkat kepalanya: "Ana Schariac, kontribusimu sudah cukup. Kau, tunggulah disini."

"Tapi, Yuuki...."

"Tunggu disini! Jika Hayama Yuuki tahu kau terluka seperti ini, maka dia akan menjadi lebih sedih! Apakah kau paham, tunggu disini !!!"

Ana membelakkan matanya mendengar itu, dan ketika dia melihat lengannya yang retak seperti es yang rusak disana, matanya bergetar, dan akhirnya, gadis itu hanya bisa duduk lembut di tanah dengan kosong.

Melihat gadis itu yang seperti boneka rusak di tanah, hati nurani para gadis itu juga sakit.

Siapa yang mengira bahwa ketergantungan Ana terhadap Yuuki akan sebesar itu. Agak ironis dan menyedihkan....

Tapi sekarang umat manusia sedang dipertaruhkan, dan mereka tidak punya waktu meladeni Ana!

Dengan berat hati, mereka langsung memasuki portal masing-masing meninggalkan gadis putri salju menyedihkan disana yang hanya menggumamkan nama remaja itu.

Ana layaknya sebuah boneka rusak terus bergumam: "Yuuki.....Yuuki.....Yuuki.....Yuuki...."

Próximo capítulo