Luci yang ganti menggeliat, tanpa menyadari apa dan siapa yang saat ini berada di depannya. Empuknya ranjang memang telah membuat Luci melepaskan ketegangan di dalam kepalanya. Gadis itu bahkan merasa dia baru bangun di dalam kamar di mana Nyonya Besar menyiapkan tempat untuknya.
"Hahhh, segarnya hari ini." Melupakan fakta bahwa ada seorang CEO yang baru mendapat guncangan jiwa yang kambuh semalam suntuk. Luci bahkan menggaruk pipinya pelan, sampai akhirnya matanya membuka secara penuh.
Tangannya yang hampir meregangkan diri kini terantuk sesuatu. Mata Luci yang masih buram kini dikucek-kucek pelan, sembari tetap terjaga agar kantuk tidak lagi menyerang. Karena memang tempat tidur itu sangatlah nyaman.
Dan wajah polos nan segar milik Luci karena tidur yang nyenyak kini musnah seketika. Hal itu terjadi karena matanya menangkap sesuatu yang tidak seharusnya dia tangkap. "Setelan kemeja?" kernyit Luci, yang kemudian dilanjutkan dengan mendongaknya gadis itu secara perlahan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com