Dua orang yang sedang kasmaran, dan berpacaran belum resmi itu saling pandang sedari tadi. Letupan cinta yang bertubi-tubi seperti menjalar dan menggelitik perut masing-masing. Luci tak bisa menghentikan senyumannya, serta sedikit tersipu kala melihat Spider, begitupun Spider yang tidak bisa berhenti untuk melontarkan sinyal cintanya kepada Luci.
"Cukup! Ini bukan kontes memandang dan tersenyum seperti orang gila!" gerung Evan, yang sudah merasa bahwa dia mendapat hajaran telak dari rivalnya sendiri.
Dia merasa harus melakukan sesuatu, akan tetapi masih terlalu dini untuk memutuskan atau sekedar untuk memikirkannya. Ada topic bahasan yang lebih penting yang harus segera dilakukan. Akan tetapi dengan begitu, apakah perasaan Evan tidak cukup penting?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com