Banyak luka yang tertoreh di mata Evan, dengan kejutan demi kejutan yang sulit untuk diartikan. Bagaimana tidak? Semua persiapan makanan yang disiapkan Luci malam itu adalah makanan kesukaan Evan yang sering dia santap bersama ibu dan neneknya, sekaligus makanan yang disukai Evan berikut ibunya.
Kedatangan Evan di rumah nenek bersama ibunya di banyak kesempatan akan diikuti datangnya hidangan yang dimasak oleh ibu dan neneknya secara bersamaan. Baik dia dan ibunya, mereka akan bersenang-senang dengan santapan favorit mereka itu. Semua makanan yang tersaji di atas meja begitu sederhana, hangat, dan penuh kenangan, seperti sekarang ini.
Ulu hati Evan seperti tersedak. Lelaki itu seperti akan limbung bersama kenangan yang menyayat akal pikirannya. Sudah sejak lama Evan tidak memakan makanan yang ada di atas meja, demi menyelamatkan kewarasannya, demi menyelamatkan mental dan jiwanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com