Kecantikan memang seringkali bisa menyihir semua orang. Bahkan ketika di samping kecantikan itu sendiri sedang berdiri seorang musuh bebuyutan. Sama seperti yang dialami oleh Spider. Matanya yang terlalu fokus dengan kecantikan Luci telah membuatnya terlena dan tidak menyadri kehadiran Evan yang sudah duduk bersandingan dengan Luci.
"Kau sangat cantik, Bee," bisik Spider dengan mata penuh dengan letupan cinta. Senyumnya merekah tak terkendali kala melihat kulit bersih nan indah milik Luci yang seperti berkilau tepat di depan mata lelaki itu.
Luci tersipu, merasa merona sekaligus bahagia tak terkira. "Terimakasih," jawab Luci dengan tangan sibuk menyelipkan rambut yang sama sekali tidak berantakan. Itu hanya sebuah pengalihan dari rasa gugup yang sedang menyesaki dadanya saat ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com