Pranggg!
Suara pecah yang terdengar di lantai bawah, membuat Andre keluar dari kamarnya.
Andre menuruni tangga dan berjalan ke arah dapur. Selena berlutut di lantai dengan ringisan keluar dari bibirnya.
"Ceroboh!" maki Andre terdengar kesal, dia menyambar tangan Selena. Membawanya menuju kran dan membasahi tangan kanan Selena yang sudah melepuh tersiram air panas.
Bibirnya terus menggerutu, berbanding terbalik dengan tangannya yang memegang lembut Selena, "Belum cukup memar di tubuhmu, dan kamu harus menambahnya lagi!"
Selena meringis sepanjang Andre menarik lengannya ke ruang tamu.
Andre mengambil kotak p3k, membuka perban baru, dan salep luka bakar.
"Kamu lapar? Pesan take out saja, begitu saja tidak tahu. Menyusahkan." kata Andre terus mengomel. Ah, Andre yang lembut seperti ini mengingatkan Selena dengan Andre yang dulu. Kalau saja dia sendiri tidak bilang itu semua kepura-puraan, betapa baiknya itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com