"Kenapa menyalahkan aku. Jelas-jelas kamu lah yang bodoh. Mengintip seseorang yang sedang makan itu merupakan tindakan kriminal. Apa kamu tahu itu?" Balas Lucas tak mau kalah.
Selena termegap dengan mulut sedikit terbuka mendengar alasan konyol pemuda di sampingnya tersebut. Baru kali ini dia menemukan seseorang yang berargumen pun terasa benar meski dia tahu itu hanya kebohongan saja.
Mana ada hukum seperti itu disini, mengintip seseorang yang sedang makan dihukum segala.
Selena yang merasa sia-sia mengobrol dengan Lucas kemudian melanjutkan makannya. Meski sejujurnya dia merasa gugup saling berdekatan seperti ini. Tak pelak, dia pun merasa senang di hatinya yang tidak bisa di jelaskan.
Lucas yang sudah selesai dengan makannya lalu melirik pada jus jeruk yang sisa separuh. Kemudian dia pun melihat teh gelas milik Selena yang juga sama-sama sudah diminum. Karena dia terlalu malas untuk pergi ke kantin lagi hanya demi minuman, dengan terpaksa dia pun meminum jus jeruknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com