Hari ini, Devan sudah ada di parkiran kampus. Dia menyenderkan tubuhnya pada motor yang ia kendarai tadi. Sambil menyalakan rokoknya, dia melihat sesekali pada koridor kampus. Melihat semua orang yang keluar menuju parkiran, tapi tidak ada Dinda, sosok yang dia cari selama ini.
Setelah dia menunggu cukup lama, kemudian muncul juga Dinda dan teman-temannya. Devan tampak membuang putung rokoknya, kemudian dia injak dengan sepatunya.
Devan tampak melambaikan tangannya, sementara Dinda yang tampak sedang bergurai dengan teman-temannya pun menoleh.
"Fotografer kondang itu kan?" tanya Gisel. Dinda pun menoleh pada sosok itu. Ya, dia adalah Devan.
"Oh iya, itu Bang Devan. Yaudah kalau gitu gue samperin dulu, ya," kata Dinda kemudian.
Nathan kebetulan sedang dipanggil oleh Rektor. Entah untuk urusan apa semua anak juga tidak tahu jelas. Sehingga Dinda harus menunggunya bersama dengan teman-temannya dulu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com