"Oh, ternyata elo udah ada cowok?" tanya Nio. Sebenarnya dia sudah tahu, kalau Dinda adalah ceweknya Nathan. Tapi, kalau dia bilang seperti itu, takutnya cewek cantik di depannya ini curiga. Meski di luar Dinda tampak sangat polos dan lugu. Tapi tampak sekali dalam hal apa pun dia benar-benar melakukan perhitungan dengan sangat matang.
"Iya, udah," jawab Dinda. Cukup singkat, seandainya Nio punya urat malu, seharusnya dia sudah paham kalau Dinda benar-benar sudah merasa tak nyaman sama sekali sekarang.
"Gue bener-bener nggak tahu, karena pas gue mulai sekolah kan telat beberapa bulan. Gue juga nggak liat elo di sekolah. Gue baru liat elo beberapa hari terakhir ini. Kirain malah lo anak kelas X. Tapi liat di bet elo, rupanya anak kelas XII. Nggak nyangka aja, sosok yang gue kagumin di media sosial ternyata sekolah di sini juga. Seru sih, berasa berkat aja," sambungnya panjang lebar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com