webnovel

Nightfall Dragon Guan Dao  

Oke, sudah cukup penjelasan tentang tingkat – tingkat pengklasifikasian barang di Alam Para Dewa dan Immortalis.

Mari kita lanjutkan kembali cerita ini.

....

Vivadhi Ranata yang kini telah mengerti tentang pembagian tingkat di antara barang – barang tersebut kini dengan berdebar – debar mengaplikasikan hadiah yang telah dia terima.

Dengan niat dan kehendak dari sang lelaki, Cahaya penciptaan berwarna Hijau dan membentuk gambar Empat buah Senjata yang Saling Menyilang dan Bertumpuk – Tumpuk yang tadinya melayang - layang di atas Divine Crest Dice tersebut pun kemudian jatuh dan menimpa kedelapan buah senjata yang tergeletak di hadapan Vivadhi Ranata.

Kedelapan buah senjata tersebut kini telah menyatu dan saling bertumpuk – tumpuk menjadi satu.

Vivadhi Ranata bersama –sama dengan Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane kini melihat dengan penuh perhatian, senjata – senjata yang saling bertumpuk menjadi satu tersebut yang berkumpul menjadi segumpal cahaya hijau yang bentuknya mirip dengan sebutir telur atau kepompong ulat sutra tersebut.

Vivadhi Ranata kemudian merasakan ada sesuatu yang menarik batinnya, seolah sedang mengajak dirinya untuk mendesain dan membentuk senjata yang akan dibuat oleh dirinya sebagai hasil dari penggabungan senjatanya tersebut.

Dengan menggunakan visualisasi batinnya, Vivadhi Ranata membayangkan sebuah Guan Dao berwarna Hitam Legam dengan semburat Ungu Royal dan Biru Ultramarine di sepanjang gagang dan bilahnya.

Guan Dao tersebut memiliki gagang sepanjang lima kaki atau sekitar satu setengah meter dan bilah golok tajamnya memiliki panjang dua kaki atau lebih dari enam puluh sentimeter.

Guan Dao tersebut dibentuknya seperti ukiran seekor naga dengan tubuhnya yang panjang sebagai gagangnya dan kepala sang naga yang memiliki mulut yang terbuka mengeluarkan bilah golok yang besar dan tajam berkilat – kilat penuh keganasan.

Dan tak lama setelah Vivadhi Ranata selesai bervisualisasi, maka sebuah Guan Dao dengan penampilan yang sama persis seperti apa yang sudah dibayangkan oleh dirinya pun keluar dari tercipta dari Cahaya Hijau yang sirna setelah Guan Dao tersebut jatuh ke tangan sang lelaki

Vivadhi Ranata, bersama - sama dengan Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane memegangi dan melihat – lihat Guan Dao yang lebih terlihat seperti sebuah maha karya seni dari pada senjata pencabut nyawa tersebut dengan penuh kekaguman.

Guan Dao berbentuk seekor Naga berwarna Hitam Legam dengan semburat berwarna Ungu Royal dan Biru Ultramarine di sepanjang gagang dan bilahnya yang tajam berkilat – kilat seperti awan mendung yang siap mengeluarkan halilintar kapan saja.

"Aku akan menamaimu, Nightfall Dragon Guan Dao." Sabda Vivadhi Ranata, menamai senjata yang berada di tangannya.

RAAAUUUUMMMMM !!!!

Raungan seekor naga dengan sangat jelas dapat terdengar dari Guan Dao tersebut, namun alih – alih terdengar buas dan ganas, suara raungan tersebut seolah terdengar seperti mengakui nama yang diberikan oleh sang lelaki.

"Hmmmm!? Senjata ini sudah memiliki roh spiritual!?" Tanya Faladhina Kiseki.

"Wow, baru saja tercipta dan senjata ini sudah memiliki roh? Ranata, coba periksa dengan Pandangan Surga mu, berapa Grade tingkat senjata ini." Kata Myradhia Chikane.

Vivadhi Ranata pun mengangguk dan melakukan apa yang diminta oleh kekasih hatinya tersebut.

Dibukanya amalan Ilmu Ajian Pandangan Surga miliknya dan diamatinya senjata tersebut sambil membaca apa saja yang telah dilihat oleh dirinya agar dapat didengar oleh kedua orang wanita yang berada di sisinya tersebut.

[Nightfall Dragon Guan Dao]

[Senjata Gabungan Terpadu. Five Star Legendary Grade. Memiliki kemampuan khusus yang masih belum terbentuk dan dapat diasah oleh pemiliknya.]

"Ah, Five Star Legendary Grade? Berarti serangan dari senjata ini bisa sekuat ledakan nuklir? Aku harus berhati – hati dengan senjata ini sekarang...." Kata Vivadhi Ranata.

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane tertawa kecil mendengar kata – kata lelaki yang keluar dari mulut sang lelaki kekasih hati mereka tersebut.

"Ranata, memang benar kalau serangan dari senjata ini dapat menjadi sekuat ledakan nuklir di setiap ayunannya...." Kata Faladhina Kiseki yang menghentikan ucapannya di tengah – tengah untuk mencari kata – kata yang pas untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya.

Myradhia Chikane lah yang kemudian melanjutkan kata - katanya tersebut, "Tapi dengan kekuatanmu yang sekarang, kamu mungkin akan langsung jatuh pingsan setelah mengeluarkan serangan sebesar dan sekuat itu."

"Hmmm. Benar juga sih...., tapi dengan senjata ini di tanganku, berarti aku masih bisa dong melawan musuh yang kekuatannya berada pada level satu atau dua tingkat di atasku." Kata Vivadhi Ranata.

"Yah..., selama musuhmu juga tidak punya senjata sekuat itu atau merupakan seorang kultivator jenius yang mewarisi Ilmu Tingkat Tinggi langsung dari Para Dewa, kurasa kamu tidak akan punya masalah bahkan ketika melawan makhluk – makhluk yang kekuatannya dua atau tiga tingkat di atasmu." Kata Faladhina Kiseki.

"Tapi kalau musuhnya di atas itu.... Kamu harus hati – hati, walaupun masih mungkin sih untuk melawan mereka yang kekuatannya bahkan mencapai empat tingkat di atasmu. Tapi lebih dari itu, sama saja cari mati." Tambah Myradhia Chikane.

"Kalian tenang saja, aku juga tidak punya hobi untuk main – main kalau urusannya menyangkut masalah hidup dan mati kok." Kata Vivadhi Ranata.

"Sebelum bertempur dengan siapa pun, aku pasti akan selalu menjalankan amalan Ilmu Ajian Pandangan Surga terlebih dahulu untuk mengukur apakah lawanku itu berbahaya atau tidak." Lanjut sang lelaki.

"Tapi tetap saja kamu harus hati – hati, aku tidak tahu kalau di dunia tingkat rendah seperti ini, tapi di Alam Para Dewa, ada banyak orang yang memiliki Ilmu Ajian untuk menutupi Pandangan Mata Surga sehingga tidak bisa dipakai untuk menghadapi mereka." Kata Faladhina Kiseki, yang dengan penuh perhatian memperingatkan sang lelaki agar selalu awas dan waspada serta berhati – hati ketika berurusan dengan yang namanya kultivator apalagi kalau menyangkut Kaum Immortalis dan Para Dewa.

....

Setelah selesai dengan semua ini, Vivadhi Ranata kemudian diajari oleh Myradhia Chikane tentang bagaimana cara membuat ikatan batin dengan senjata spiritualnya tersebut.

Jika nanti Vivadhi Ranata telah membentuk Inti Emas nya sendiri di Tahap Evolusi Elite Tingkat Satu yang setara dengan para kultivator ranah Jindan atau Golden Core, sang lelaki dapat menyimpan Nightfall Dragon Guan Dao yang telah menerima Tanda Spiritualnya tersebut di dalam Inti Emas di dalam tubuhnya tersebut.

Setelah itu, Vivadhi Ranata melanjutkan harinya seperti biasa dengan ditemani oleh empat orang wanita yang sangat cantik, muda belia bersamanya.

Kelima orang tersebut saling bercumbu dan bercinta sepanjang hari siang dan malam.

Hingga akhirnya, dengan bantuan genjotan dari Ilmu Ajian Sutra Hati Royal (Royal Heart Sutra) dan pasokan Energi Yin Murni dari para wanita kekasih hatinya, Vivadhi Ranata pun berhasil naik menerobos Tahap Rookie Tingkat Sepuluh yang merupakan tingkat terakhir di tahap Rookie yang setara dengan Kultivator Ranah Half-Step Golden Core atau Setengah Jindan.

Sementara itu, baik Faladhina Kiseki mau pun Myradhia Chikane telah berhasil naik dan menerobos ke Tahap Rookie Tingkat Delapan.

Dan terakhir, pasangan saudari kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya kembali berhasil naik tingkat sebanyak dua kali dan kini telah berada di Tahap Rookie Tingkat Lima.

Jika misalnya kedua orang gadis kembar tersebut dikepung oleh Tiga Belas Penyamun seperti kemarin, maka setidaknya mereka berdua akan mampu untuk memberikan perlawanan dan menghabisi semua perampok tersebut dengan tangan kosong tanpa mendapatkan luka sedikit pun.

[Catatan Penulis: Bentuk Guan Dao bisa dilihat pada gambar yang saya upload di Kolom Komentar dan Judul. Tinggal warna nya aja kalian ubah jadi warna Hitam Legam dengan semburat Ungu Royal dan Biru Ultramarine di sepanjang gagang dan bilahnya maka jadilah itu senjata milik Vivadhi Ranata, Nightfall Dragon Guan Dao.]

Próximo capítulo