webnovel

Malam Pertama di Alam Liar III  

Saladhina Olivia seakan - akan sedang kesetanan, tubuh indah miliknya menggelinjang dengan penuh gemulai dibuai oleh gelombang - gelombang hasrat nafsu yang menerpa dirinya.

Saladhina Olivia akhirnya langsung bergolak dan dengan satu sentakan melepaskan kain tipis yang dikenakannya.

Sepasang buah dada milik Saladhina Olivia yang begitu indah dan ranum itu pun akhirnya kini telah benar - benar telanjang bulat tanpa ditutupi oleh sehelai kain pun....

Vivadhi Ranata tak dapat lagi menahan gelora hasrat di dalam dirinya.

Sejenak sang lelaki melihat dan meneliti setiap lekak - lekuk keindahan tubuh sang gadis cantik yang terbaring terengah - engah tanpa daya di hadapan dirinya ini.

Leher Saladhina Olivia yang putih mulus, dengan anak-anak rambut yang terlihat begitu halus menggerai di sekeliling leher sang gadis membuat tombak pusaka Vivadhi Ranata semakin mengejang melihatnya.

Dagu Saladhina Olivia yang berwarna senada dengan putihnya polesan pualam yang berpadu dengan rekahan merahnya bibir sang gadis yang sedikit menganga dan mengeluarkan desis lirih penuh hasrat terpendam yang memburu terlihat begitu mengundang dan menggoda sang lelaki untuk menyeruputnya dengan tiada henti.

Pelupuk mata Saladhina Olivia perlahan - lahan bergetar dan mulai menutup.

Dengan matanya yang terpejam membenamkan dirinya dalam gelora hasrat kenikmatan, sang gadis dengan rok bawahnya yang masih terikat, mulai menggerak - gerakkan pinggulnya yang kemudian membuat pantatnya yang ranum sematang buah dada miliknya tersebut juga ikut membuat gerakan memutar-mutar sedikit.

Dengan tangan kanannya, Vivadhi Ranata perlahan - lahan menelusuri setiap bagian leher sang gadis.

Dengan lembut diusapnya kulit mulus di leher Saladhina Olivia yang terasa begitu hangat dan nikmat untuk diraba - raba.

Tak lupa juga sang lelaki mengelus - elus rambut - rambut halus yang tumbuh di belakang leher sang gadis, yang menggelitik sang gadis dan membuatnya semakin gelisah (geli - geli basah) menahan kobaran hasratnya.

Saladhina Olivia kembali mengerang dengan penuh kenikmatan tatkala tangan kanan Vivadhi Ranata turun ke arah payudara kirinya.

Saladhina Olivia sekonyong - konyong memeluk Vivadhi Ranata dan menempelkan tubuhnya yang telah menjadi begitu panas terbakar api hasrat hingga melekat erat-erat dengan tubuh perkasa sang lelaki.

Vivadhi Ranata sambil tersenyum menatap mata Saladhina Olivia sambil memutar telapak tangan kanannya di payudara kiri sang gadis.

Spontan saja tubuh indah Saladhina Olivia langsung mengelinjang di dalam pelukan sang lelaki.

Sang gadis menggeleng - gelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya menahan nikmat.

Sementara bibirnya yang terbuka merekah mengeluarkan nafasnya yang panas tak henti - hentinya melantunkan desahan basah penuh kenikmatan.

Dan ketika tangan sang lelaki berpindah mempermainkan payudara sebelah kanan sang gadis, maka gelinjangan tubuh indah Saladhina Olivia menjadi semakin bertambah hebat dan menjadi - jadi.

Saladhina Olivia dengan nafasnya yang semakin memburu menggerakkan kedua tangannya langsung ke bawah badanku.

Sang gadis mencari - cari harta karun yang berada di sela - sela paha Vivadhi Ranata dengan kedua tangannya.

Ketika Vivadhi Ranata mulai meremas - remas buah dada Saladhina Olivia dan menjilati puting susu sang gadis, kedua tangan Saladhina Olivia juga telah berhasil menerobos masuk ke dalam celana yang masih dikenakan oleh Vivadhi Ranata.

Dan kali ini, giliran Vivadhi Ranata lah yang tubuhnya sedikit menggelinjang bergetar penuh gairah ketika Saladhina Olivia mulai menggenggam harta karun yang berada di tengah - tengah selangkangannya.

Kedua tangan Saladhina Olivia berusaha memeloroti celana yang dikenakan oleh sang lelaki, tetapi masih sulit karena ukuran celana panjang yang dikenakan oleh sang lelaki sangat nge-pas dengan badan dan kakinya.

Sementara Saladhina Olivia masih kewalahan mencoba memeloroti celana sang lelaki, mulut Vivadhi Ranata dengan penuh semangat bagaikan anak kecil yang sedang menikmati permen mulai mengulum kedua puting susu sang gadis secara bergantian.

Akhirnya Saladhina Olivia melepaskan kedua tangannya dari batang tombak pusaka sang lelaki.

Namun karena sekujur tubuh dan segenap jiwa Saladhina Olivia kini telah diliputi oleh sensasi rasa kegelisahan dan perasaan nikmat yang teramat sangat, maka sang gadis dengan penuh hasrat merengkuh kepala Vivadhi Ranata.

Lalu dengan tatapan mata yang penuh diliputi rasa cinta, Saladhina Olivia yang sedang merangkul kepala sang lelaki mendekap Vivadhi Ranata yang sedang mengulum dan menghisap kedua puting susu sang gadis semakin erat ke dalam dadanya.

Cukup lama Saladhina Olivia membiarkan sang lelaki menghisapi kedua puting susunya sembari memeluk kepala sang lelaki di dadanya.

Saladhina Olivia bagaikan seorang Ibu yang sedang menyusui seorang bayi besar bernama Vivadhi Ranata.

Hingga akhirnya sensasi nikmat yang dirasakan oleh Saladhina Olivia semakin tak terbendung lagi dan sang gadis pun kembali mengalami klimaks keduanya, memuncrat dengan penuh luar biasa membasahi seisi kemah dengan cipratan cairan hangat yang keluar dari air mancur pribadinya.

Sementara Saladhina Olivia memejamkan matanya, membenamkan dirinya semakin dalam ke dalam lautan kenikmatan birahi, Vivadhi Ranata yang kini sedang asyik mengulum dan menghisap kedua puting susu sang gadis secara bersamaan di dalam mulutnya tak lupa juga menjalankan Amalan Sutra Hati Royal yang dimiliki oleh dirinya.

Vivadhi Ranata membuka pori - pori di sekujur tubuhnya dan dengan rakus menghisap dan menyerap setiap tetes Energi Murni Yin Perawan yang dikeluarkan oleh Saladhina Olivia.

Vivadhi Ranata dapat merasakan kalau kultivasinya kembali naik secara signifikan.

Vivadhi Ranata dengan tersenyum melepaskan kuluman mulutnya di kedua puting susu Saladhina Olivia dan kini memeluk serta mengecup bibir sang gadis.

Mereka berdua pun saling berpelukan dan berciuman untuk waktu yang sangat lama.

Hingga Saladhina Olivia yang tubuhnya masih begitu sensitif karena baru saja mengalami klimaks kembali mengalami orgasme ringan akibat betapa nikmatnya ciuman panas dari mulut sang lelaki.

Lalu tiba-tiba Saladhina Olivia mendorong tubuh Vivadhi Ranata, melepaskan dirinya dari pelukan erat nan nikmat antara sang gadis dengan sang lelaki.

Dengan nafasnya yang panas terburu - buru, Saladhina Olivia melepaskan helaian kain yang masih menutupi selangkangannya, hingga akhirnya kini hanya tersisa sehelai celana dalamnya yang berwarna hitam menutupi area paling pribadinya yang dengan jelas telah terlihat begitu basah dan becek....

Próximo capítulo