Gelap.
Semua gelap.
Mihai merasa ia mendengar teriakan yang memanggilnya, tapi Mihai tidak tahu apa yang diucapkannya.
'Aku benar-benar akan mati?'
Ia tidak mau. Tempat ini dingin. Ia ingin berada di dalam pelukan luca dan putranya yang hangat, bagaikan matahari senja.
Pemadangan langit yang mengeluarkan semburat jingganya terputar di benaknya. Cahaya jingga yang lembut menyelimuti ladang yang penuh dengan buah-buahan dan sayur-sayuran. Makhluk dari berbagai kaum bercampur menjadi satu, mengenakan pakaian sederhana dan sebuah handuk kecil terkalung di leher mereka.
Di salah satu sudut, ia menemukan Luca yang menatap ke arah langit. Liviu yang telah tumbuh lebih tinggi berada di dalam pelukannya.
'Mihai … kau pasti akan pulang!'
Sesuatu yang dingin tiba-tiba menyentuh pundaknya, memaksanya membuka mata.
Cahaya kuning yang sangat terang segera menerobos masuk ke dalam pandangan, menusuk bola matanya yang belum terbiasa. Air mata mulai terkumpul di ujung kelopaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com