Udara malam musim gugur yang menggigil menari-nari melalui pintu masuk di tepi halaman kediaman Luca, mengalir menuruni tangga batu menuju penjara bawah tanah.
Bau lembap dan busuk sudah sangat menusuk. Ketika udara berhasil masuk, bau busuk itu semakin tak tertahankan. Bara api obor yang menerangi area itu ikut bergetar, menghasilkan bayangan kabur sesosok half-beast yang terikat pada kursi dengan kepala tertunduk dalam, memberikan nuansa horror.
Tak! Tak!
Bunyi sol sepatu yang bertemu dengan tangga batu menggema. Telinga sosok itu tersentak.
Ketika bunyi tersebut semakin keras, sosok itu mengangkat wajahnya. Bola mata abu-abu terbelalak, merefleksikan bayangan pria jangkung yang belakangan ini telah menggetarkan hatinya sedang berdiri di depannya dengan wajah suram. Satu tangan pria itu mengeluarkan bola api lembut sebagai penerangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com