"Sungguh, tebakan ku memang benarkan, boss? Devan adalah seorang gay!" ujar Handis mengawali tanggapan atas ucapan Mike. Pria yang awalnya terlihat keren dan selalu nampak pendiam itu tiba-tiba saja berjingkrak kesenangan. Handis bahkan sampai mengangkat lengannya menarik Ibnu dan juga Toni untuk membenturkan telapak tangan sebagai tanda suka cita.
Heran, jelas saja Ibnu dan Toni merasa sangat heran dengan perubahan Handis yang drastis seperti ini. Mereka berdua bahkan kompak dengan mulut ternganga. Sedangkan Mike hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyum tipis. Mereka tak tau saja, Handis sangat gembira karena akan mempunyai seorang kawan yang ada di posisi sama sepertinya. Ya, itu adalah alasannya.
Toni yang melihat kekasihnya sangat ceria itu pun langsung saja mengambil kesempatan, menarik tengkuk Handis untuk mendekat dan menempelkan bibir mereka. Kedua sejoli itu pun berciuman sangat dalam, saling melumat hingga decak lidah mereka mendengung memenuhi ruangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com