"Waktu kau menjemputku pulang, Ton?" tanya Devan saat Mike hanya diam saja dengan pandangan yang kini menatapnya. Pria dewasa itu nampak mematung di tempat.
"Ya benar! Ruangan boss saat itu terkunci sampai waktu pulang mu tiba, jadi aku yang baik hati ini bertindak cepat dengan menyelesaikan masalah dari boss ku," balas Toni yang seketika saja menerbitkan senyum di bibir Devan, sangat tipis. Namun berbanding terbalik dengan matanya yang mulai sedikit memburam, pangkal hidungnya tiba-tiba terasa sangat berat. "Jadi, maksud kami datang kemari ingin meminta balas atas-"
"Sial!" Devan mengumpat lirih, namun cukup bisa terdengar oleh semua orang. Ucapan Toni pun terputus. "Mike, aku lupa jika sekarang banyak sekali tugas yang harus aku selesai kan, kau makan saja sendiri ya! Aku sudah sangat kenyang!" lanjut Devan dengan bibirnya yang lebih lebar tertarik.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com