webnovel

BAB 159 Pertimbangan Terima Lamaran Cowok Punyanya Adikku

Terkadang sulit dilakukan oleh siapapun, paling mentok yah diam saja tanpa adanya bantuan dari orang. Apalagi orang yang kita sayangi, banyak aturan membuatku susah berkata dengan jujur. Meski hanya sebentar, tapi urusan berkaitan dengan hal-hal seperti ini. Paling gerak cepat, dan tahu sekali kegiatan apa saja. Hmmm ... susah kalau punya jiwa pikiran negatif, pasti ujung-ujung aku yang salah. Sedangkan dirinya paling benar segala masalah pun.

Lantas, kapan ia merasa bersalah terhadap persoalaan masa lalunya. Aku 'kan belum pernah tuh, bentak-bentak sedangkan Lusi marahnya seperti ibu tiri. Lalu, aku tak bisa melawan lagi selain Istri berhenti dengan sendiri. Lagian marah sampai kedengaran tetangga sontak kagetlah, seharusnya pikir dulu sebelum bertindak. Apabila terjadi sesuatu sama mereka, memang dirimu mau bertanggung jawab kesalahan. Paling aku juga yang terlibat!

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo