webnovel

Dimensi Lain

Baru kali ini aku berharap waktu segera berganti hari. Seperti biasa aku bangun seusai alram berbunyi, kulihat roh yang kemarin sedang siaga, bahkan tak berubah posisinya dari aku mandi , masak sampai selesai sarapan. Sengaja kali ini aku percepat semua rutinitasku hanya agar segera menemui mona dan meminta penjelasan mengenai roch suci.

Aku bahkan lupa bila kini indera ke enamku sudah terbuka, tak memperispkan diri, aku hampir menabrak seorang nenek nenek tua yang berdiam diri ditengah jalan. Nenek itu berdiam diri, seolah tak kaget atau apa marah justru dia malah menantpku diam diam, sebelum akhirnya menunjukan wajah rusaknya yang menjijikan.

" Asukkk " teriakku.

" Apa sih mass, pake ngerem mendadak " ucap adikku

" gapapa wis" jawabku, langsung motor aku gas dan nenek sialan tadi entah kemana.

Sesampai disekolahan mona, motor langsung ku lajukan ke tempat kerjaku. Masih sepi dan mendadak semangatku drop sekian persen ketika ingat iliria akan masuk siang. Tapi naik kembali jadi 30 % ketika orang yang paling kutunggu datang, siapa lagi kalau bukan kawanku paling aneh , mona.

" jadi bisa jelasin kenapa gegara dia aku sebagai roch ? " ucapku tak sabar sambil menujuku makhluk ruhku di belakang tubuhku. Padahal dia baru saja sampai dan seperti biasa dia selalu terlihat kelelahan.

" Nanti aku jelasin , kita kerja dulu lah " jawabnya lemas.

" Hey aku ga bisa tidur gegara ini woyy ? "

Dia hanya menjawab dan menunjuk jam dilengannya.

" Asukk " benar juga, sudah waktunya kerja.

Antara berkah atau bukan, sekarang aku penghuni gaib di tempat ini. Bahkan selama ini aku sudah cukup akrab dengan mereka. Dari anak anak kecil yang bermain didepan tangga tepat sebelah kasir. Seorang pria tua yang murung depan rak khusus kebutuhan sabun atau wanita muda yang nampak ceria didepan pintu keluar. Mulanya aku terkejut saat mereka merespon karena aku hisa melihat mereka , tapi ketika aku dalam suasana hati berjaga-jaga bila tiba tiba mendadak mereka membuat kaget kembali makhluk dibelakangku atau ruh itu juga dalam mode siaga. Otomatis mereka semua nampak diam ketakutan atau justru kabur. Dan kulihat aku mengamati mona😛, bagaimana dia bersikap bagaimana dia berinteraksi seperlunya, dengan cepat aku mulai beradaptasi.

Tak seperti biasanya waktu berjalan sangat lambat. Dan saat waktu makan siang tiba, aku segera ke kantin bersama mona, makan secepatnya dan segera menuju pohon yang kemarin untuk bercerita. Sementara saat mereka berdua sedang menuju pohon.

" Jadi kenapa aku bisa disebut sebagai ruh suci " tanyaku langsung ketika sudah sampai dibawah pohon itu. Sementara anak anak gaib yang bermain dibawah pohon sudah pergi karena aku sengaja memasang mode siaga.

" Roch suci, pakai penekanan jadi kayak baca rock " belanya sambil menghisap rokoknya.

" iya , apalah itu cepet " desakku.

" Oke kenapa kamu sebagai roch, karena makhluk ini adalah makhluk dari bangsa malaikat. Meski hanya berada di level ke tiga. Alias level terlemah "

" bangsa malaikat ? Aku makin ga paham kok sampai ke malaikat pula "

" Jadi gini, Dulu ada peperangan antara bangsa iblis dengan bangsa malaikat. Nah gegara bangsa iblis kuat banget, Tuhan atau Dewa menciptakan makhluk lain bernama manusia, gunanya untuk membantu bangsa malaikat. Dan saat itulah mereka bisa mengalahkan bangsa iblis bahkan menyegelanya ".

Sebuah awal kisah yang membuatku sangat terkejut.

" kok bawa bawa malaikat sih ? "

Tak ada jawaban.

" Sebentar, bila malaikat sudah sangat kuat ? Kenapa mereka masih membutuhkan manusia " Tanyaku penasaran.

Dia hisap dalam dalam rokok digenggamannya.

" Itu karena pada dasarnya para malaikat tidak memilik emosi atau hasrat. Kau bisa lihat rochmu itu kan ? Bukankah dia hanya bereaksi saat kau menggunakan emosimu ? ".

Aku amati rochku dalam dalam, suasana hatiku ku buat dengan sedikit marah. Apa reaksinya ? Dia membuka sayapnya dan menyiapkan pedangnya untuk bersiaga.

" Jadi begini cara kerjanya "

" Ya, itu tergantung dengan isi hatimu. Semakin kau peka, bahkan kau bisa mendeteksi keberadaan para ruh iblis ".

Aku perhatikan sekali lagi, dia sudah berposisi normalnya dan aku baru menyadari bila bibirnya ternyata sengaja ditutupi oleh kain. Apa ini alasan dia tak bisa berbicara .

" Benar juga, apa karena dia level terlemah lantas tak bisa diajak berkomunikasi ? ".

" Begitulah, suasana hatimu adalah satu satunya cara kamu berkomunikasi dengan rochmu "

Dia menghisap lagi rokonya.

" Baiklah karena sekarang sudah sebagai roch suci, akan aku beritahukan sesuatu kepadamu "

" Soal ? "

" Soal roch suci, serikat Oblivion Army dan Roch Iblis "

" Hah ? " mendadak kepalaku pusing mendengar semua itu.

" Sudahlah, kau tak perlu banyak hal untuk saat ini. Kau hanya perlu tahu bila tugas seorang roch suci hanya membasmi iblis. Meski tak sesedarhana kedengarannya. Tapi bila kau terlahir sebagai roch suci, maka kau terlahir spesial secara natural "

Aku diam tak bereaksi dan kalau boleh jujur aku sama sekali tak paham yang dia ucapkan, keren saja menurutku, mungkin.

" Lihatlah didepan sana "

Yang kulihat adalah anak anak kecil yang sedang bermain di bawah pohon lainnya.

" Apa mereka iblis juga ? " Ku ucapkan heran seolah anjir lawanku cuma anak-anak.

" Secara gen iya, tapi mereka jenis iblis orka alias campuran, mereka bahkan tidak mungkin bisa menyentuh kita. Jadi kita abaikan saja mereka "

" Sebentar,tapi kenapa kau bisa tahu sebanyak ini ? Apa jangan jangan kau juga seorang roch ? Terus dimana ruh malaikatmu ? " tanya yang serperti orang baru sadar.

" Bukan, aku bukan roch suci. Tapi aku anggota dari sucide army, Seorang oblivion juga. Tapi secara tigas aku hanya membantu para roch suci sepertimu "

" Hah ?? Apa lagi itu ? Bahkan ada sub devisinya yah ? "

" Ahh susah punya teman seperti kamu.. Kita kerja saja dulu nanti aku ceritain semuanya nanti malam " Lantas dia pergi berlalu sementara aku lihat jam ditangan ternyata benar. Ini sudah waktunya kerja, sebenarnya rasa penasaranku makin menggila ? Soal Roch suci lah atau oblivion army. Sulit tadinya dijaman sekarang masih percaya hal hal berbau mistis, tapi kenyataannya ya sudahlah sudah saatnya bekerja kembali.

" Hey kau ? Sepertinya kita akan sering terlibat " ucapku ke makhluk yang menjadi rochku, sementra dia hanya mengepakan sayapnya lalu ke posisi normalnya lagi.

" Tunggu ajg " teriakku ke mona.

—-

Menjelang sore ,dari kejauhan aku sudah hapal betul aroma wangi tubuh milik siapa, aroma bau shampo milik siapa, siapa lagi kalau bukan idola kami ? Iliria. Dia sudah bersiap untuk bergantian sift.

" Mendadak suasana jadi bagus begini " ucapku ketika dia sudah ada disebelahan untuk. Bersiap menggantikan posisiku.

" Aku emang membawa aura kebahagian "

" hahaha Jangan terlalu gemes nanti aku suka "

" Hahaha, jangan terlalu jujur mar "

" Baiklah, selamat menebar pesona bu "

" Ready bos "

Baiklah, besok libur dan malam ini aku akan tidur ditempat mona bertanya banyak hal soal apalah tadi aku lupa. Aku pulang ke rumah terlebih dahulu, berkemas , menyiapkan makan malam untuk adikku.

" Kenapa harus malem ? " tanyaku tadi ke mona sebelum pulang.

" Kalau kau mau tahu apa itu oblivion army, ya kamu harus masuk ke dimensi mereka " penjelasan mona sambil beberes dilokernya.

" Jadi maksudmu kita akan masuk ke dunia lain ? Berarti harus membuka portal atau melalui gerbang dong ? "

" Iya, portalnya ada di hutan puncak gunung daerah ini, jadi jam 10 kita ketemu disana ".

Itu penjelasan singkat dari mona yang membuatku semakin penasaran.

***

" Besok libur kan ? Mas besok akan nginep di tempat kak mona. Sayurnya nanti pagi tinggal di panasi lagi atau masak mie kalau udah ga enak " ucapku yang dibalas hanya anggukan. Tak selang berapa lama, aku mempersiapkan diri untuk nanti malam, sedikit was was memang ditambah sesuatu bisa saja terjadi dan aku tak tahu apa yang akan terjadi. Maka saat jam mendekati ke arah 10. Aku sudah keluar dengan motor bebekku. Hutan gunung tersebut berjarak tak jauh, mungkin hanya 15 menitan dari rumahku.

Setelah sampai, jalan setapak menuju hutan memiliki pos penjaga yang diportal. Aku segera mengabari mona untuk bertanya dimana dia. " aku dah nyampe, dimana ? " sebelum pesan itu mendapat balasan. Mona sudah ada di belakangku menepuk pundakku. Kaget pasti, tapi bukan itu, gaya berpakaianya sangat aneh. Meski disini cukup gelap, tapi aku bisa tahu kejanggalan pakaiannya, semacam seorang prajurit yang hendak menuju ke medan tempur. Sebagian tubuhnya menggunakan semacam armor di dada, tangan dan kaki. Dia juga menggunakan senjata tajam ada dua , senjata api berjenis m60 yang di letakan dipunggung dan sebilah pedang di pinggangnya. Aku penasaran kenapa dia mengenakan pakaian aneh tersebut. Benar benar membuat aku terkejut.

" Hah apa apaan ini ? " tanyaku penasaran.

" Sudah ayo, titipakan motormu dulu di pos penjaga sana"

" oke oke " dan aku mudah saja setuju, tapi penasaranku makin bertambah. Saat cahaya bisa menerpa dirinya, aku lihat armor yang dia gunakan sangat modern, mungkin semacam armor semi robotik ditubuhnya, ada selang selang pula, keren pikirku.

Dan tak selang berapa lama, keluar seorang pak tua yang menghampiri. Dialah penjaga portal menuju hutan ini.

" Oh kamu mona dan seorang roch suci baru, silahkan masuk. Apa pertukarannya ? " tanya pak tua penjaga tersebut.

" Maksudnya pak ? " tanyaku.

" Ini pak " mona menyodorkan semacam koin emas berjumlah dua. Entah apa gunanya yang terjadi nyatanya demikian. Aku semakin bingung, lantas pak tua tadi hanya berpesan.

" Seingatku, orang pertama roch suci yang masuk ke sana belum tentu bisa kembali ke sini dengan anggota tubuh yang utuh "

Reflek seluruh tubuhku merinding tak karuan. Sementara mona hanya memberi respon tertawa yang justru membuatku kesal bukan main.

" Kontrak terpenuhi, bersiaplah " Ujar pak tua itu lagi, kemudian sekelebat cahaya muncul dihadapan kami dan seperti terhisap aku masuk kedalam cahaya tersebut, sampai kemudian kami telah berpindah ke suatu hutan yang lain. Aku terjatuh, sementara mona mampu berdiri tegak dan tak lama dia menghampiri untuk membantuku berdiri.

Hutan yang aneh menurutku, saat mataku kupandangkan kesana kemari, semua pohon nampak besar tak karuan, selain sepi dan gelap bahkan aku yakin cahaya matahari mustahil bisa masuk ke sini. Kemudian dari salah satu armor di tangannya mona mengelurakan semacam cahaya layaknya senter.

" Dengar, kita sudah masuk ke wilayah salah satu dimensi nirwana. Kau harus bersiaga penuh, sebab untuk lawan yang lemah mungkin aku bisa mengalahkannya. Tapi tidak untuk level elit para iblis. Setidaknya bantu dirimu sendiri " ujarnya panjang lebar.

" Jadi kita akan bertempur ? itu sebabnya kau berpakaian seperti ini ? "

" iya, jadi ... "

" Tapi bisa minta tolong sebentar ? " aku yang pertama kali datang kesini tengah merasakan sesutu.

" Apa ? Apa kau merasakan sesuatu "

" Aku mau pipis ".

" Bangsat kau harus tahu kalau tempat ini sangat berbahaya "

" iya iya, ini juga tiba tiba terasa tahu " lalu aku membalikan badan.

" Dengar ini bukan di bumi, dan makhluk disini adalah bangsa murni jadi siagakan rochmu "

" Ahh iya iyaa, Aku jadi heran, kenapa kau bisa tahu semua hal ini ? Hah ? " ucapkku sambil mengeluarkan air seni.

" Informasi ini diwariskan secara turun temurun "

" Hmmm berarti kedua orangtuamu ? "

" Iya, bisa berarti leluhurku adalah orang orang yang secara khusus mendapat kontrak abadi dengan dimensi ini. Dan itu terus diwariskan sampai kepadaku "

" Berarti kemungkinan orangtuaku juga mendapat kontrak suci yah ? "

" Iya, bukan tidak mungkin adikmu juga seorang pewaris roch "

" Hah ? "

" Ayolah buruan aku sudah janjian dengan beliau "

" Nah aku sudah selesai. Kemana kita selanjutnya "

" Sebelum kita pergi, kita bakar air senimu dulu bodoh "

" Hah bagaimana caranya ? "

" Ahh benar juga kau seorang roch tingkat 3 ". Ucap mona sambil kemudian dia membuka telapak tangannya dan disana munculah api yang membakar semua air seni beserta baunya. Keren pikirku, semakin lama dekat dengan mona semakin membuat aku takjub, siapa sebeneranya orang ini yang tadinya aku kenal baik sekarang jadi orang lain yang keren.

Kemudian kami berjalan hanya menggunakan senter yang dikeluarkan mona, tak lupa dia juga bersiaga penuh apabila ada iblis yang akan keluar. Kami berjalan cukup lumayan jauh, sampai akhirnya kita tiba dipinggiran hutan. Di bawah sana terlihat sebuah bangunan kota yang mati, semua nampak hancur dan berantakan.

" Hmm mengerikan " Ucapku.

" Begitulah, dulu ini adalah permukiman manusia di dimensi ini. Akibat peperangan semua nampak hancur "

" Apakah disana ada manusianya ? "

" Tentu saja masih, sebab disanalah salah satu gerbang tempat pasukan pertama sebelum makhluk dari bangsa ini akan mencapai kebumi "

" Ohh bisa yah tinggal ditempat seperti ini"

" Baiklah kita akan menuju kesana , akan ku kenalkan kau kepada seseorang. Yang mana itu bisa membantumu mengendalikan roch "

" Baiklah, aku semakin bersemangat " ujarku yang entah bagaimana, perasaan gembira ini muncul. Perasaan yang mana juga membuatku sangat bersamangat. Seolah olah ini sudah ditakdirkan bagiku sebagai seorang penjaga bumi atau oblivion army.