Seperti Takdir

Sejak mengenal Jasmine, Rega sering melakukan banyak hal dengan Jasmine. Kelas yang mereka ambil, secara kebetulan hampir selalu sama, membuat mereka selalu bertemu. Tak hanya itu, secara kebetulan pun, mereka sering dipasangkan untuk bekerja sama dalam sebuah kelompok saat tugas diberikan.

Seperti saat ini. Saat kelas Pengembangan Bisnis, keduanya yang kebetulan duduk bersebelahan akhirnya menjadi satu kelompok untuk membahas studi kasus mengenai bisnis besar yang pada awalnya menjadi pelopor namun malah gulung tikar dan tidak bertahan lama.

"Kau ada pandangan?" tanya Rega pada Jasmine.

Mereka kini tengah berada di perpustakaan Caulfield sambil membawa segelas es americano sembari mulai berdiskusi.

"Hm, aku memikirkan salah satu perusahaan elektronik. Bagaimana menurutmu?" ujar Jasmine.

"Elektronik?"

Jasmine mengangguk.

"Seperti vendor ponsel mungkin?"

"Sepertinya aku mengerti ke mana kau akan membawa diskusi ini, Jasmine," ujar Rega.

Jasmine tersenyum dan mengekeh kecil.