Malikha benar-benar dikerjai oleh Aidan. Ia disuruh membersihkan pondok tersebut sementara Aidan malah mandi, berganti pakaian dan beristirahat sejenak di villa mewahnya yang nyaman dan hangat. Aidan bahkan mengecek waktunya dengan tepat agar tak terlalu lama membiarkan Malikha sendirian.
Aidan akan kembali ke pondok kecil di atas bukit, tempat ia membuat Malikha akan tidur malam ini. Tak sampai 5 menit kemudian, Aidan sudah tiba di pondok dan ia masuk kembali. Ia sudah bersih rapi dan wangi.
"Apa kamu sudah membersihkan ranjangnya?" tanya Aidan tanpa basa basi begitu ia masuk. Malikha mengangguk seperti anak baik yang menuruti tuannya.
"Tapi seprainya harus dicuci," ujar Malikha dengan polosnya. Aidan lalu menghela napas.
"Lalu kenapa kamu tidak mencucinya?"
"Ini sudah hampir malam, itu tidak akan kering. Nanti matrasnya tidak ada seprainya," jawab Malikha.
"Kamu mau mencoba membuat alasan ya!" tuduh Aidan mulai sengit.
"Tidak," jawab Malikha ikut sewot.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com