Max pun mengambil ponsel yang di letakkannya di saku jas. Menghidupkan layarnya yang mati dan lekas membuka riwayat panggilan tak terjawab. Kali ini sebuah gambar yang di kirimkan membuat pria itu tertarik, tak membuang waktu untuk mengunduhnya, Max pun lantas terpekik singkat.
Sebuah rumah yang jelas di ketahui siapa pemiliknya. Pria mungil yang nampak pucat dengan mata yang memerah pun juga mengirimkan fotonya di depan sebuah gerbang tinggi. Foto di bagian terakhir yang kali ini menunjukkan jari telunjuk yang tengah menekan tombol rumah. Pesan lanjutan yang di kirimnya terakhir pun cukup membuat Max tak habis pikir. "Aku akan menemui orangtua mu dan mengaku tentang hubungan kita. Nath, kau tak perlu khawatir, mereka pasti bisa memahami mu, Nath! Kau tak perlu pergi lagi dan sibuk akan keraguan mu pada hubungan kita. Pintu apartement ku akan tetap terbuka lebar untuk mu. Ku harap kau lekas kembali. Aku merindukan mu, sayang!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com