"Gak tau lah!" bentak Pradita ketus.
"Bilang dong, Dit kalau kamu gak rela kalau aku sama cewek laen. Bilang kalau kamu sebenernya masih sayang sama aku."
Setitik air mata membasahi pipi Pradita. Buru-buru, ia mengelapnya dengan tangannya.
"Eh, Dita … Kok kamu malah nangis sih? Dit, please, tell me that you still love me."
Bara memberanikan diri untuk mendekatinya dan merangkul bahunya. "Dit …."
"Gak usah pegang-pegang gua!" Pradita mendorongnya dengan kekuatan yang lemah, tapi Bara bersikeras tetap merangkulnya.
"Aku tahu, kamu masih sayang sama aku kan. Maafin aku ya karena aku baru muncul setelah satu tahun lebih kita pisah."
Pradita menangis masih sambil membuang wajahnya. Bara merasa bahwa sebentar lagi, ia pasti akan mendapatkan hatinya Pradita, tapi ia harus berhati-hati agar tidak bertindak terlalu terburu-buru.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com