"Aku tau, kamu udah putus sama cewek kamu itu kan?" ujar Trian.
"Terus?" ujar Bara dingin.
"Ya, gak apa-apa," jawab Trian sambil tersenyum. "Aku malah seneng aja dengernya. Kamu akhirnya putus juga sama cewek itu. Jadi kan aku gak perlu repot-repot misahin kamu sama dia."
Apa yang Trian katakan itu sangat menyebalkan, tapi anehnya kenapa gadis itu tampak sangat cantik dan mempesona? Wajahnya begitu terawat, badannya langsing, dan rambutnya panjang terurai di punggungnya.
Jika membandingkan Trian dan Pradita, tentu saja Trian lebih cantik dan terawat. Namun, perasaan Bara tidak akan pernah membohonginya. Ia sangat menyayangi Pradita lebih dari siapa pun.
Bara menyesal karena menolak tawaran ayahnya untuk membeli tiket baru ke Jepang. Setidaknya, ia bisa berlibur ke Bali untuk sekedar berjemur di pantai atau bermain selancar. Namun, sepertinya ia tidak akan bisa terlalu banyak menikmati matahari di bulan Desember.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com