"Ciyeh yang punya pacar," ucap Agus sambil tersenyum. "Coba gua, masih jomlo ting-ting."
"Siapa yang kangen sama aku?"
Pradita mendongak dan melihat Bara yang tinggi menjulang di hadapannya, jauh lebih tinggi dari Agus. Seketika senyum Pradita mengembang sempurna.
"Hai, Bara," sapa Pradita dengan suara yang manja.
"Hai, Sayang. Kita sarapan bareng yuk."
"Hayu." Pradita langsung menggandeng tangan Bara dengan bersemangat.
Tak lupa ia pun menarik Alisha di sebelahnya. Alisha tampak bingung dan terkejut di saat yang bersamaan. Agus berjalan mengikuti mereka.
"Kamu beneran kangen sama aku, Yank?" tanya Bara dengan suara yang dalam dan mempesona. Pradita jadi meleleh dibuatnya. Aneh, ia baru sadar jika suara Bara memang sedalam itu.
"Iya, Yank. Aku tadi ngimpiin kamu." Itu memang benar. Ia baru saja memimpikan Bara. Sungguh, mimpi yang erotis dan berbahaya. Pradita jadi bergidik mengingatnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com