webnovel

113. Martabak Yang Meluluhkan Hati

Pradita langsung menoleh pada Bara. "Kamu tau gak? Aku tuh nungguin kamu foto di sana lama banget. Aku jadi bosen, terus jalan-jalan di depan pekarangan studio. Terus pas balik-balik, aku malah liatin kamu sama cewek itu. Ya udah, aku pikir kamu udah gak butuh aku lagi. Ya, aku pulang aja. Kesel aja yang ada."

Bara menggenggam kedua tangan Pradita sambil tersenyum menyesal. "Iya, aku paham. Aku yang salah. Lain kali aku bakalan bilang ke Mas Ari sama Mbak Lara supaya jangan ada orang lain yang sembarangan masuk ke studio foto tanpa seijin aku."

"Emangnya bisa?" tanya Pradita sambil menyedot ingus.

"Ya, bisa lah. Aku gak akan mau foto kalau mereka gak usir Trian dari sana."

Pradita jadi terkekeh. "Kamu ngusir Trian? Aku kok gak percaya ya."

Bara jadi tersenyum. "Nah gitu dong. Kalau udah senyum dikit, mukanya jadi lebih cantik."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo