Pralinka duduk di sebelah Pradita sambil tersenyum. "Gimana tadi pagi? Kamu telat ya?"
"Oh, iya. Aku telat. Astaga aku lupa mau minta tanda tangan mama buat di buku siswa." Pradita menggeplak dahinya dan kemudian bergegas mengeluarkan buku siswa dari tasnya.
"Selama ini kamu udah berapa kali telat?" tanya Pralinka.
"Ini yang ke tiga kalinya," jawab Pradita.
"Oh." Pralinka menganggukkan kepalanya perlahan. "Dit, kamu sama Bara marahan ya?"
"Ah, udah lah. Aku gak mau bahas soal Bara." Pradita langsung memberengut.
Pralinka tersenyum miring. "Segitu aja ngambek. Kakak sempet ngintipin kamu di jendela. Dia pake acara tahan-tahan kamu mau masuk ke rumah segala. Kayak di pelem sinetron aja. Kakak jadi cemburu liatnya."
Pralinka terkekeh dengan suaranya yang cempreng dan menyebalkan.
"Ngapain Kakak ngintip-ngintip segala?!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com