webnovel

Chapter 15: In Trouble

London, United Kingdom 1802 AD

Elizabeth langsung menyuapi Queen Guenivere "air" Elizabeth langsung membantu Queen Guenivere minum, "ibu" Queen Guenivere langsung menatap Elizabeth. "Apa kau sekarang tega? Melihat ibumu di cambuk oleh adik ipar mu? Diperkosa oleh para penjaga istana?" Elizabeth hanya diam dan menundukkan wajahnya sedih. "Ibu, maafkan aku. Aku sudah berusaha membujuk Sam. Sekarang makanlah" Queen Guenivere langsung menghembuskan nafas nya kasar, "bagaimana ibu hamil yang berada di sebelah sel ku? Kau membiarkan kandungannya keguguran!" Elizabeth langsung menatap Queen Guenivere. "Aku mencoba membujuk Sam, percayalah kepadaku.... aku berusaha menolong anak yang di dalam kandungannya" Qsueen Guenivere langsung menghembuskan nafas nya kasar.

"Lalu, untuk apa kau menyembunyikan ku di rumah tua ini? Kau mengusir ku!?" Elizabeth langsung menggeleng, "aku..." Queen Guenivere langsung menghembuskan nafas nya kasar. "Ibu dengarkan aku dulu" Elizabeth langsung meletakkan mangkok nya di meja sebelah kasur Queen Guenivere "aku sedang berusaha menyelamatkan mu, dan aku ingin bertemu dengan Robert. Aku merindukan nya" Queen Guenivere hanya diam dan membisu. "Kau tidak menipuku kan? Aku muak di tipu oleh putri ku sendiri!" Elizabeth langsung mendengus kesal, "aku tidak tega menipu orang lain termasuk dirimu" Queen Guenivere langsung menatap mata Elizabeth, "apa kau akan percaya kepadaku?" Queen Guenivere langsung mengangguk ragu.

Elizabeth langsung menunduk sedih, "ibu..." suara pintu membuat Elizabeth dan Queen Guenivere langsung mengok ke arah pintu "ada apa?" Wells langsung memberikan Elizabeth paper bag yang berisikan pakaian bersih dan juga makanan, "kalian ganti lah dengan pakaian yang ku beli" Elizabeth langsung melihat isi paper bag nya. "Lalu bagaimana beritanya?" Wells langsung menghembuskan nafas nya kasar.

"Seluruh penjaga kerajaan langsung dikerahkan untuk mencarimu" Elizabeth langsung berdiri lalu menghembuskan nafas nya kasar. "Kau bilang jika aku izin ke luar negeri lalu aku berpura-pura kecelakaan Sam akan..." Wells langsung membekap mulut Elizabeth dan menyuruh Elizabeth untuk diam, namun Elizabeth langsung menggigit telapak tangan Wells, "kau berani-berani nya!" Wells langsung mendengus kesal.

"Hey, aku tidak menyuruh mu untuk melakukan itu, nona. Itu adalah ide gila mu" Elizabeth langsung memutar matanya malas, "alasan mu saja, kau tidak ingin disalahkan kan!?" Queen Guenivere langsung melegakan tenggorok kan nya "jangan berdebat di depan orang yang tidak tahu masalahnya apa. Kalian berdua bukan anak kecil lagi" Wells dan Elizabeth langsung duduk, "aku.. akan mengganti pakaian dulu, Wells tolonglah temani ibuku sebentar" Wells langsung mengangguk "bagaimana kabar mu, Queen?" Guenivere langsung mengangguk. "lebih baik" Wells langsung mengambil mangkok nya, "apa kau sudah makan?" Queen Guenivere langsung mengangguk.

"Sedikit"Wells langsung mengaduk-aduk kan bubur nya, "makanlah, Elizabeth yang memasaknya untuk mu" Queen Guenivere langsung menatap Wells. "Mengapa kau membantu Elizabeth, Wells? Aku tahu kau masih menyimpan rasa padanya" Wells langsung tersenyum, "persahabatan kami lebih penting, dan sekarang. Ku mohon makanlah" Wells langsung menatap Queen Guenivere yang ia anggap sebagai ibunya sendiri, "aku melihatnya berkali-kali ditampar dan dipukul oleh Sam, dia karena mencoba menolong ibu hamil yang berada di salam sel mu, dan ia juga berusaha menolongmu" Queen Guenivere langsung menatap mata Wells, "sekarang makanlah, ibu. Ku mohon..." Queen Guenivere langsung mengangguk dan langsung menerima suapan Wells.

Elizabeth langsung menyender kan punggungnya ke tembok lalu memejamkan matanya, "ayah, aku hanya mencintai Robert, aku sudah berjanji dengannya di depan Royal Priest dan disaksikan seluruh rakyat Inggris. Aku harus bagaimana?" Elizabeth langsung menghapus air matanya lalu menghembuskan nafas nya.

.

.

.

.

.

.

"Wells kau punya waktu sebentar?" Wells yang sedang membawa box langsung meletakkannya di lantai, lalu menghampiri Elizabeth "apa yang kau ingin bicarakan?" Elizabeth langsung menghembuskan nafas nya, "aku mendengar apa yang kau bicarakan dengan ibu" Wells langsung tersenyum tipis "aku mengerti arah pembicaraan mu, Elizabeth. Aku.... memang menyimpan rasa kepadamu, aku tahu Robert juga menyimpan rasa juga. Robert menyukai mu bukan karena kau adalah anak dari King Arthur dan Queen Guenivere" Wells langsung menghembuskan nafas nya. "Robert menyukai mu karena, dia memandangi mu sebagai...." Wells langsung menghembuskan nafas nya, "dia mencintaimu, Elizabeth. Itu yang perlu kau tahu" Elizabeth langsung menundukkan wajahnya. "Maafkan aku Wells, perasaan ku bukan untukmu" Wells langsung tersenyum, "maaf juga.. jika aku tidak mengatakan yang sebenarnya" Elizabeth langsung mengangguk.

"Jadi kita tetap bersahabat kan?" Elizabeth langsung mengangguk lalu ia membuka kotak tersebut lalu mendengus kesal, "kau... sudah berapa kali aku bilang, jangan taruh baju bersih dengan baju kotor bercampur seperti ini! Dan mengapa celana dalam ku ada di kotak bajumu?" Wells langsung mengerutkan kening nya, "maksudmu? Aku tidak pernah melakukan perbuatan hal yang tidak senonoh" Elizabeth langsung mendengus kesal "lihatlah sendiri Wells!" Wells langsung jongkok lalu melihat isi di dalam kotak tersebut.

Elizabeth langsung mendorong kepala Wells ke dalam kotak tersebut dan langsung berlari, "NYONYA ELIZABETH ANDERSON KEMARILAH KAU!!" Wells langsung mengejar Elizabeth.

.

.

.

.

.

.

Sam langsung menendang perut sipir penjara bawah tanah, "BAGAIMANA KAU BISA MEMBIARKAN PARA TAHANAN KABUR!?" Kepala sipir tersebut langsung ketakutan, "kau...." Sam langsung menunjuk anak buah kepala sipir tersebut. "namamu siapa?" anak buah kepala sipir tersebut langsung menatap Sam takut, "Na-namaku Joseph" Sam langsung mengangguk, "mulai hari ini Joseph adalah kepala sipir yang baru! Dan kau, John!" Sam langsung menyuruh para penjaga nya untuk membawa John. "Kau telah lalai melaksanakan tugasmu, eksekusi dia" Sam langsung pergi menuju tangga dan tidak mendengar teriak kan John yang meminta belas kasihan.

Wells langsung membuka pintunya terburu-buru "Elizabeth, kita pergi hari ini" Elizabeth yang sedang menjahit langsung menatap Wells, "ada apa?!" Wells langsung menghampiri Elizabeth dan menghembuskan nafas nya, "Sam, dia ikut dalam regu pencarian, dan sekarang mereka mau mendekati White Chapel" Elizabeth langsung menatap Queen Guenivere yang tertidur, "bagaimana dengan ibu ku?" Elizabeth langsung menghembuskan nafas nya "bawalah ibuku, Wells" Wells langsung menatap Elizabeth, "lalu kau?" Elizabeth langsung menggeleng, "aku akan mencari cara lagi, yang penting ibuku selamat" Wells langsung menatap mata Elizabeth.

"Ba-baiklah, tapi...." Wells langsung merobek baju yang Elizabeth kenakan,"kau...." Elizabeth langsung menutup dadanya, "kau benar-benar mesum Wells!" Wells langsung mendengus kesal, "kau ingin ketahuan?" Elizabeth langsung memutar matanya malas, "baiklah" Elizabeth langsung menghembuskan nafas nya, "sedikit lagi" Wells langsung melemparkan debu ke seluruh baju Elizabeth lalu menampar nya dengan sangat keras.

"Aku akan melaporkan ini ke Robert" Wells langsung menggendong Queen Guenivere dan membawa mangkok beserta gelas nya, "akan ku kirim surat, dengan nama yang berbeda" Elizabeth langsung mengangguk. "Baiklah, aku pergi" Wells dan Queen Guenivere langsung berjalan menuju dimana mobil pickup milik Wells di garasi. Elizabeth langsung menghembuskan nafas nya kasar lalu ia tiduran di kasur yang di tempati oleh Queen Guenivere lalu menyelimuti dirinya "semoga saja Sam tidak curiga kepadaku" Elizabeth langsung memejamkan matanya karena juga, ia merasa ngantuk.

"Di-dimana Elizabeth Wells?" Wells langsung menceritakan situasinya lalu ia menatap Queen Guenivere, "aku akan mengirimkan pesan dan kita bisa menunggunya, lagi pula... mesin waktuku perlu beberapa material, jadi kira-kira seminggu lagi" Queen Guenivere langsung mengangguk dan berdoa untuk keselamatan Elizabeth. "Pa-pakailah selimut ini, agar tubuhmu tetap hangat" Queen Guenivere langsung mengambil selimutnya dan menyelimuti dirinya sendiri.

Elizabeth langsung terbangun karena ia mendengar suara dobrakan pintu, "Elizabeth!?? Apa kau ada di dalam?" Elizabeth langsung berpura-pura ketakutan, "SAM!! AKU DI KAMAR, TOLONG AKU" Elizabeth langsung menyembunyikan kalung Queen Guenivere yang terlepas di bawah bantal.

*brak!

Sam langsung menghampiri Elizabeth dan memeluknya, "aku kira aku akan kehilangan mu selamanya" Elizabeth langsung membalas pelukan Sam, lalu melepaskan pelukkan nya lalu menatap Sam takut "siapa yang melakukan ini terhadapmu?" Elizabeth langsung berpura-pura menangis "ak... aku tidak tahu" Sam langsung memeluk Elizabeth kembali."Aku sudah di sini" Sam langsung memeluk Elizabeth "kalian carilah pelaku yang membuat Elizabeth ku seperti ini! Lalu eksekusi langsung di depan umum" Thomas langsung mengangguk dan melaksanakan perintah Sam. "Sudah tenanglah" Elizabeth diam-diam langsung memasukkan kalung milik Queen Guenivere ke dalam saku celana Sam.

Mexico City, Mexico 2020 AD

SinB langsung menatap ke sebuah patung besar lalu menatapnya dari atas ke bawah, "apa yang kau lihat?" SinB langsung menatap kepala patung tersebut, "besar sekali, apa di zamanmu bisa membuat patung sebesar ini?" SinB langsung mengendikkan bahunya. "Tapi lo liat di bali, ada patung besar, di GWK" Robert langsung mengerutkan kening nya, "GWK?" SinB lansgung mengangguk, "Garuda Wisnu Kencana, jadi ... ada patung setengah jadi, ya patung yang ngebuat manusia pas zaman Hindu-Budha" Robert langsung mengangguk.

"Kau tahu aku sangat penasaran dengan sejarah mu" SinB langsung menatap Robert, "lain kali gue bakalan tunjukin lo tempatnya" Robert langsung tertawa kecil. "Akan kah aku sempat?" SinB langsung mengangguk "we have Google" Robert langsung tertawa kecil dan mengangguk, "aku lupa jika di zamanmu sudah canggih" Robert langsung mengeluarkan hapenya lalu menghembuskan nafas nya. "Lalu... apakah ada lagi patung tinggi di negara mu?" SinB langsung mengangguk. "Patung Wisnu lagi naik garuda nya" Robert langsung mengangguk.

"Di tempat yang sama?" SinB langsung mengangguk, "GWK itu dulu pusat kerajaan, kerajaan Bali sih.. cuman gue gak seberapa paham kalo sejarah kerajaan bali kek gimana" Robert langsung mengangguk paham, "apa ada sangkut pautnya?" SinB langsung mengangguk "kadang kalo sejarah di Indonesia itu gimana ya" SinB langsung menggaruk rambutnya "terbelit-belit dan itu ada kaitannya sama kerajaan sebelumnya" Robert mengangguk.

"Kau tahu kan tentang Excalibur Sword?" SinB langsung mengangguk, "sampai sekarang tidak ada yang bisa mencabutnya" SinB langsung menghembuskan nafas nya, "kalo ada yang bisa cabut?" Robert langsung mengeluarkan smirk nya, "kau menjadi raja yang kuat. Ayok, aku lapar" SinB langsung mengambil hapenya, "iya Eunha juga udah selesai ini" Robert dan SinB langsung berjalan menuju lokasi Eunha.

.

.

.

"Dimana Jennie?" Robert langsung memakan burrito nya, "tadi dia bilang mau nyamperin temen nya sekarang gak tau ngilang kemana tuh bocah" Robert hanya mengangguk "kamu gimana udah ngerti?" SinB langsung menggaruk rambutnya lalu tertawa kecil, "aku gak ngerti apa yang di omongin" Eunha langsung menghembuskan nafas nya kasar "aku bukan kamu ih... yang bisa nangkep cepet" Eunha langsung menghembuskan nafasnya, "giliran cewek cakep aja langsung gercep" SinB langsung mencium pipi Eunha lalu memakan taco nya.

"Jangan cium-cium ih! Bau ikan" SinB langsung mencium pipi Eunha, "ihh...." Robert tidak memperduli kan adegan di depannya, "SinB?" Robert, SinB, dan Eunha langsung menengok ke arah sumber suara, "Heejin? Ngapain lo di sini?" Heejin langsung tersenyum tipis, "gue denger lo udah tunangan ya sama anak keluarga Jung?" SinB langsung menggenggam tangan Eunha, "iyap" Heejin langsung duduk di sebelah Robert yang sedang memakan makanannya.

"Congrats" SinB hanya berdehem lalu menatap Eunha, "oh ya sayang, aku mau kenalin kamu ke temen kecil aku namanya Heejin. Heejin ini tunangan aku Eunha" Eunha langsung memberikan senyuman hangatnya, "gue gak tau kalo lo... tiba-tiba aja udah tunangan" SinB langsung tertawa kecil lalu tersenyum. "Terakhir kan pas umur 3 tahun ketemu setelah itu udah gak lagi. Gue aja gak tau lo pindahnya ke sini " Heejin langsung tertawa kecil.

"Oh, ya yang di sebelah gue siapa? Ganteng banget" SinB langsung menendang kaki Robert, "namanya Andrew, dia abang nya Author, baru dateng dari Inggris" Heejin langsung mengangguk, "salam kenal" Robert langsung mengangguk. "Oh ya, ngomong-ngomong ngapain ke sini?" SinB langsung menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Eunha... minta makan di sekitaran sini, mau kulineran kita ceritanya sambil nikmatin suasana Mexico kaya gimana" Heejin langsung mengangguk.

"Heummm... Author mana? Kok gak kelihatan" SinB langsung menendang Robert untuk yang kedua kalinya, "kau.." SinB langsung menyengir bagai quda. "Dia nyusul, soalnya jantungnya gak bisa di ajak kompromi" Heejin langsung mengangguk, "lo ngapain? Ada school project atau lagi sama temen?" Heejin meminum jus aplukat nya lalu menggeleng, "gue jalan sama temen gue, Eunseo, cuman ya gitu sih... dia ngilang gak tau kemana" SinB langsung mengangguk.

Eunha langsung menginjak kaki SinB, "kalo gitu kita duluan ya?" SinB mengusap kakinya diam-diam lalu menghembuskan nafas nya kasar, "oh... kok cepet-cepet sih" Robert hanya diam dan menatap SinB tajam, "kita... mau cari hotel" Heejin langsung mengangguk. "Heumm.. padahal masih kangen" Eunha hanya tersenyum, "kapan-kapan aja lagi ketemu oke??" Heejin hanya bisa mengangguk pelan.

.

.

.

.

.

.

Bonus Scene...

Unknown Place, Unknown Location 2020 AD

Limario langsung menatap mesin waktu lalu menghampiri Dino yang sedang sekarat, sementara Nancy langsung menatap Dino takut "jangan bun-bunuh dia please" Limario tidak mendengar tangisan Nancy, "hey.... diamana Anderson? Hm?" Dino langsung meludahi Limario, "gue lebih takut Anderson ketimbang sama lo!" Limario langsung memghampiri meja yang terdapat beberapa tang dengan ukuran yang berbeda dan alat-alat lainnya.

"Aku ingin melihat, sampai mana kau bisa bertahan, Dino Miguel" Limario langsung menahan kepala Dino untuk melihat pacar nya diperkosa oleh anak buah Limario.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YANG SIDER GUA DOAIN SEMOGA DAPAT HIDAYAH UNTUK MENEKAN TANDA BINTANG, HARGAI KAMI PARA AUTHOR YANG SUDAH BERUSAHA MENUANGKAN IDENYA DALAM BENTUK TULISAN :). Maafkan jika tidak nyambung.

Próximo capítulo