"Tidak masalah buatku. Tapi, ketika kamu hamil nanti, aku ingin kamu tahu mana yang harus diprioritaskan." Jawab Jhonny sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Ha … mil?" Jenny menelan saliva susah payah. "Bagaimana bisa raksasa ini berkata hal yang sangat memalukan seperti ini?" Gumam Jenny dalam hati, dengan wajah yang merona merah menahan malu. Seluruh kulit tubuhnya meremang mendengar ucapan Jhonny.
"Ya, tentu saja. Pasangan yang sudah menikah tentu saja akan berusaha untuk memiliki anak, bukan? Memangnya kamu tidak ingin memiliki anak?" Tanya Jhonny dengan mata tajamnya menatap Jenny.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com