"Bunga matahari, mawar, anggrek, melati, dan masih banyak lagi lainnya." Jawab Calista sambil mengekor Agnes yang membungkuk memandangi bunga yang nama latinnya Helianthus annuus L itu.
"Papahmu tahu kalau aku menggemari bunga ini. Tanpa bertanya padaku apa hobiku dan bunga apa yang aku suka, papahmu membuatkan aku taman ini yang berisi banyak bunga-bungaan dan tanaman herbal. Bunga matahari ini adalah maskotnya." Agnes berhenti sejenak berkata-kata. Wanita yang masih tetap cantik meski usia sudah kepala empat itu, berdiri dan menatap kedua mata anaknya yang masih terpukau dengan isi taman yang cantik mempesona.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com