Mereka berdua menggunakan Bahasa Jepang. Tanah kelahirannya.
Semarah apapun Ryouta, selama dia tinggal di Amsterdam ... Tentu saja tak pernah ada yang menggunakan Bahasa Jepang untuk bicara dengannya. Dan meskipun kedua matanya sudah lupa bagaimana rupa Renji, hatinya yang terikat darah dengan pria itu mampu merasakan hal yang khusus.
Sebuah debaran. Sebuah perasaan yang tak pernah dia miliki kepada Veer meskipun keponakannya itu telah mengganti posisi Renji sebagai puteranya hingga kini.
"Apa?!"
Ryouta melihat mereka bergandengan tangan. Berbagi kehangatan, dan lelaki yang berwajah cantik itu tersenyum padanya.
Untuk sesaat, Ryouta ingin menceraikan Nana karena emosi.
Kenapa istrinya itu tak memberitahu lebih awal?!
"Mn, Paman. Perkenalkan namaku Ginnan Takahashi," kata Ginnan dengan suara yang agak tersendat. "Maaf kami datang pagi-pagi dan membuatmu tidak nyaman."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com