webnovel

Ch 4. Pelatihan selesai!

Hadi melepas helm yang ia kenakan dengan wajah tersenyum. Pria berusia 20 tahun itu seperti menemukan sesuatu yang telah lama hilang dari hidupnya.

Jam memang masih menunjukkan pukul 10.48 WIB. Tapi, Hadi memiliki rencana untuk harinya selagi menunggu pergantian hari di dalam game.

Hadi mengenakan celana olah raga dan jaket. Hadi kemudian keluar rumah untuk berolahraga di taman kota.

Sesampainya disana ia memulai pemanasan, setelahnya ia mulai berlari mengitari taman. Pada putaran kedua ia melihat dua orang pemuda berumur 16 dan 17 tahun. Sedang beradu pedang kayu dengan serius.

Hadi pergi menghampiri dua pemuda itu. Disana dua pemuda itu saling membalas serangan. Hampir setengah jam Hadi berdiri tak jauh dari keduanya dan mereka sama sekali tak sadar.

Pertarungan berakhir dengan kekalahan pemuda berumur 16 tahun. Hadi langsung bertepuk tangan melihat mereka telah selesai berlatih.

"Kalian hebat! Apa aku bisa melawan salah satu dari kalian?" Hadi tersenyum kearah keduanya

Dua pemuda itu saling berpandangan untuk beberapa saat. Dan akhirnya keduanya mengangguk.

"Namaku Arga dan ini kakakku Dimas. Kamu bisa mencoba mengalahkan kakakku, dia atlet Kendo tingkat provinsi loh." Arga hanya cengengesan saat mengenalkan diri

Beda dengan kakaknya ia terlihat tenang dan memandangi Hadi dengan seksama. Seperti tengah menscan tubuh Hadi untuk mencari kelemahannya.

"Aku Hadi, salam kenal" Hadi hanya bisa tersenyum melihat tingkah Dimas

"Ini bokken milikku, kau bisa memakainya untuk bertanding melawan kakak" ujar Arga menyerahkan pedang kayunya

(Note: Bokken adalah sebutan pedang kayu yang di pakai dalam Kendo)

Hadi menerima pedang kayu itu, rasanya sama seperti yang ada dalam game. Itulah yang dipikirkan Hadi. Dimas mundur beberapa langkah untuk mengambil jarak. Arga langsung menjauh dari Hadi setelah melihat kakaknya mengambil jarak.

Dimas langsung menerjang Hadi dan langsung mengayunkan pedang kayunya kearah Hadi berdiri. Hadi yang sedari tadi sedang asik menilai kesamaan pedang kayu itu dan pedang kayu dalam game, ia langsung melompat mundur secara reflek.

"Kau ini! Setidaknya berikan aba-aba pertandingan dimulai!" Hadi berseru pada Arga dengan tampang kesal

Sedangkan Arga terkejut bahwa Hadi bisa menghindar dari serangan kakaknya. Sedangkan Dimas, wajahnya tetap tenang walau dalam hatinya ia terkejut.

"Pria ini lebih hebat dari yang kukira" gumam Dimas sembari mengambil posisi kuda-kuda

Hadi yang masih kesal langsung maju menyerang Dimas. Di ayunkannya pedang itu dari atas kebawah saat Dimas masuk jarak serangannya. Dimas langsung mengambil posisi bertahan. Namun, Hadi tidak sebaik itu pada orang jika ia sedang kesal.

Saat proses terjadi, Hadi secara cepat mengubah gaya pegangannya dan menarik pedangnya kesamping dan langsung menyerang ke pinggang kiri Dimas.

Dimas tidak bisa bereaksi pada kecepatan Hadi dan terkena telak. Hadi belum berhenti, ia merubah gaya pegangannya lagi dan membuat pedang dalam posisi bertahan dari serangan atas semakin naik.

Menggunakan kesempatan itu, ia menggunakan lututnya untuk mengenai perut Dimas. Dimas langsung membungkuk karena kesakitan. Arga hendak maju tapi di hentikan oleh isyarat tangan kakaknya. Dan sekarang ia hanya bisa merapatkan giginya melihat kakaknya akan di kalahkan.

Kemudian Hadi menyapu kedua kaki Dimas dan itu membuat Dimas tumbang ketanah sambil merintih. Kesakitan di perutnya masih belum reda. Hadi mengacungkan pedangnya ke arah leher Dimas.

"Aku mengaku kalah" ucap Dimas

Melihat kakaknya dikalahkan, Arga langsung membantu kakaknya berdiri. Tanpa berkata apa-apa pada kakaknya.

"Hadi, apa kau sebenarnya juga atlet Kendo dari provinsi ini? Jika iya mengapa aku tidak pernah melihatmu?" tanya Dimas yang tengah di bopong adiknya

Dimas begitu heran, jika Hadi adalah seorang atlet sepertinya, setidaknya ia pernah melihatnya pada satu kejuaraan meski tidak pada cabang yang sama.

"Tidak, aku bukan seorang atlet. Tapi sepertinya itu tidak buruk untuk menjadi atlet. Ah, itu tidak cocok aku sudah berumur, mana mungkin bisa menjadi atlet seperti dirimu" Hadi berbicara sendiri dengan sedikit senyum

"Itu... Tidak mungkin, gerakanmu bahkan seperti atlet yang sudah pernah perpindah banyak cabang olahraga" bantah Arga

Arga sebenarnya terkejut, bahwa Hadi menggunakan lutut untuk menyerang kakaknya. Jika ini pertandingan resmi maka Hadi akan di diskualifikasi karena dalam olahraga Kendo hanya menggunakan pedang kayu untuk menyerang.

(Note: jika salah mohon koreksi)

Tapi, ini pertandingan tidak resmi. Jadi, Hadi sudah secara sah memenangkan pertandingan ini.

"Benarkah?" Hadi menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar pernyataan Arga

Kedua kakak beradik itu mengangguk membenarkan. Hadi sedikit berdeham untuk menghilang groginya.

"Ehem... Sebenarnya sejak kecil aku merangkai beberapa gerakan berpedang, tombak, palu, dan kapak besar. Walau aku tidak terlahir di keluarga atlet atau semacamnya. Aku senang merangkai gerakan bertarung seperti itu.

Jadi, terkadang aku mendatangi beberapa dojo seni beladiri atau perkumpulan bela diri yang ada untuk mengetahui seberapa efektif gerakan yang kurangkai  dan sebagian banyak memang efektif dan memiliki banyak celah. Dan aku juga terkadang mendapatkan beberapa arahan dari para instruktur disana untuk menutupi celah gerakanku" jelas Hadi dan Kedua kakak beradik itu mendengarkan dengan serius.

"Oh! Sudah dua jam setengah aku berada disini. Aku sedang ada keperluan. Jadi, sampai jumpa Arga dan Dimas, mungkin aku akan sering berada disini saat pagi atau siang hari. Jadi jika butuh bantuan kalian bisa mencariku disini" ujar Hadi sambil mengembalikan pedang kayu miliki Arga dan langsung berlari pergi.

***

Hadi sampai di rumahnya pada pukul 13.59 WIB. Hadi langsung kekamarnya untuk kembali tersambung pada game kembali.

Dan jika perhitungannya mengenai perbedaan waktu benar maka saat ini didalam game sudah menginjak dini hari mengingat perbedaan waktu yang digunakan adalah 3:1 dengan waktu dunia nyata.

Kembali memasuki game, Happo begerak cepat menuju Trainer center untuk mencoba mengalahkan instruktur Erz. Pada saat di jalan Happo teringat dengan kalung pemberian kakek yang ia temui kemarin dan ia langsung mengecek manfaat kalung itu

[ Star Pendant (Unique)

Diceritakan kalung ini di tempa dengan batu bintang. Sehingga kalung ini memiliki kemampuan magis yang tinggi. Ditempa oleh Berlin sebagai hadiah yang ia berikan pada petualang bernama Geraint.

Quest tersembunyi dapat di laksanakan

Quest tersembunyi dapat dilaksanakan

Quest tersembunyi dapat dilaksanakan

Dex akan meningkat sebanyak 10% saat penguna begerak dalam pertempuran dengan waktu yang lama. Kemungkinan efek bertambah seiring lama waktu pertempuran

Dex +5 poin

Set effect star accessories

(1/2) ???

(1/4) ???  ]

Happo kaget dengan manfaat yang diberikan dan segera memakai kalung itu. Kepercayaan diri Happo bertambah untuk mengalahkan instruktur Erz.

Sesampainya ia disana, Happo langsung disapa instruktur Erz dan di bawanya ia ke tempat yang sama seperti kemarin.

"Sepertinya kau sangat percaya diri nak" puji Erz

"Ya! Karena aku akan mengalahkanmu!" balas Happo semangat

"Hahahaha! Meskipun aku sudah tua tapi pada masa muda aku adalah petualang yang pernah mendampingi Tiga legenda dalam perjalanan mereka" ucap Erz sambil menertawakan dirinya

"Tiga legenda?" tanya Happo tertarik

Karena setahu Happo tiga legenda dalam game Dragon Nest adalah Argenta The Silver Phoenix, The Golden Dragon Geraint, dan The Black Knight Velskud.

"Benar! Mereka adalah Argenta the Silver Phoenix, Geraint The Golden Dragon dan Velskud The Black Knight!" seru Erz lantang

Happo mematung, dia pernah sekali bertemu dengan Geraint dan itu saat ia hendak melawan Velskud dalam wujud Black Dragonnya. Dia tidak sendiri, bersama dengan kelompok Familia dan beberapa ribu pemain profesional bergabung dalam misi itu. Velskud dalam bentuk manusia saja sudah menyusahkan dan perlu Happo, Terra dan beberapa ratus Crusader terbaik juga beberapa ratus job tipe attacker terbaik untuk membuatnya menggunakan Dragon form miliknya.

"Maaf instruktur Erz boleh saya tahu berapa level anda saat ini?" tanya Happo karena ia yakin orang yang pernah dan sanggup mendampingi Tiga legenda itu hanya sedikit

"Aku pada level 250! Tapi tenang karena kau mengingatkan ku pada Geraint dan yang lain, kau hanya perlu mengenaiku satu kali dan kau lulus pelatihan." ujar Erz dengan tawa

Happo hanya menelan ludahnya dan menganggap lulus ujian ini adalah mustahil tapi ada notifikasi yang sedikit menghiburnya.

[ Hubungan dengan Instruktur Erz +250 poin karena mengingatkannya pada seorang teman.

Mendapat tittle Humble!

Humble

Orang-orang akan ramah padamu karena kamu adalah orang yang supel.

Berkemungkinan mendapat diskon saat terjadi transaksi]

"Jadi bisa kita mulai?" tanya Erz serius seolah ia tertawa terbahak-bahak tadi adalah ilusi

Sekali lagi Happo menelan ludahnya melihat itu. Yang ia tahu ia harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bisa lulus ujian ini.

Ia menggenggam pedang kayu yang baru diberikan dengan erat, Erz juga menggenggam pedang kayu besar. Dan wajah Erz menandakan ia siap.

Happo maju dengan cepat, dan mengayunkan pedang dari samping. Dan Erz menangkisnya dengan mudah. Dengan cepat ia kembali mundur untuk menghindari serangan balasan yang mungkin Erz lakukan.

"Kau punya insting yang bagus" puji Erz

Happo tidak menanggapi itu dan melesat maju dengan cepat sekali lagi dan menyerang secara beruntun. Namun, serangannya berhasil Erz tangkis semua.

Erz balas menyerang dengan serangan kuat dan bertenaga. Happo menahan serangan itu dan langsung menekuk lututnya setelah menahan serangan Erz

Erz tersenyum melihat Happo berhasil menahan serangannya. Happo kini bersusah payah dalam mempertahankan dirinya. Semakin lama kekuatan Erz semakin menekan dirinya dan ia semakin rendah.

Dan saat ia hampir jatuh sepenuhnya ia teringat nasihat salah satu orang yang bergabung dalam kelompok Familia.

"Ingat Happo jika kau berhadapan dengan pemain yang mengandalkan kekuatan kau hanya perlu mengalahkan mereka dengan teknik dan kecepatan"

Erz mengangkat pedangnya dan mengayunkan pedangnya saat Happo sudah terduduk di lantai. Dengan cepat Happo menghindar dengan cara mendorong dua kakinya di lantai.

Happo berhasil menghindar dari serangan itu dan dengan cepat berdiri. Dan memposisikan pedangnya sejajar dada. Erz jelas menunjukkan terkejutan melihat Happo dapat menghindari serangannya dengan kondisi yang sudah tidak memungkinkan.

Happo kembali maju dan menyerang secara beruntun namun cara melakukannya serangan sangat berbeda. Setiap ayunan ia memindahkan pedang dari tangan satu ketangan yang lainnya. Yang membuatnya dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

Pertukaran serangan sudah terjadi selama satu jam di ruangan itu. Hingga pada akhirnya ia berhasil melayangkan satu serangan pada tangan Erz berkat manfaat kalung yang ia pakai.

"Kau lulus dengan menakjubkan" puji Erz dengan napas memburu

Sedangkan Happo tidak lebih baik, napasnya terputus-putus menandakan kelelahan yang hebat dari pertarungan itu. Dan setidaknya ia kini terhibur dengan muncul notifikasi.

[ Selamat! Anda telah menyelesaikan pelatihan dasar anda! Anda sekarang memenuhi syarat untuk melakukan perubahan job!

Selamat! Anda orang pertama yang menyelesaikan pelatihan pada level 0! Mendapat tittle ' The Star '

Selamat! Anda membuat instruktur Erz mengakui bakatmu dalam berpedang! Mendapat tittle ' Talented Sworman '

The Star

Sebagai orang pertama setelah ribuan tahun yang berhasil melewati pelatihan dengan level 0

Fame +100 poin

All stat +3 poin

Quest tersembunyi dapat dilaksanakan

Quest tersembunyi dapat dilaksanakan

Quest tersembunyi dapat dilaksanakan

Quest tersembunyi dapat dilaksanakan

...

....

.....

...

Quest tersembunyi dapat dilaksanakan]

[Talented Swordman

Erz salah satu pendekar terhebat dalam Midgard mengakui bakatmu dalam berpedang.

Serangan dengan menggunakan pedang atau sejenis mendapat tambahan kerusakan +10%

Kecepatan dalam menggunakan pedang atau sejenis meningkat 5%

Tambahan bonus stat Dex, Sta dan Str +1 poin setiap kenaikan level ]

Happo tak bisa tidak tersenyum setelah melihat manfaat tittle yang baru ia dapatkan. Erz kemudian bertanya padanya setelah napasnya kembali stabil.

"Nak, kau mau mengambil job apa?" tanya Erz dengan sedikit hormat pada nadanya

"Tentu Swordman!" balas Happo dengan napasnya yang masih terputus

"Sudah kuduga, jadi kau resmi menjadi Swordman!" seru Erz dan seketika notifikasi muncul kembali di hadapannya.

[ Selamat! Anda mendapatkan job Swordman! Anda mendapat skill bawaan job!

Bash

Beginner (level 1) 0%

Serangan yang memberikan 150% kerusakan murni pada lawan.

Mp cost: 20 MP]

Happo tersenyum dan berterimakasih pada Erz dan kemudian ia keluar dari ruangan itu dan duduk di salah satu kursi tunggu disana dan memutuskan mencoba skill [ Alchemy ] karena disana hanya ada resepsionis diruang tunggu itu.

Próximo capítulo