Di teras rumah Erza petang ini ada asap yang mengepul dan seiring menghilang di udara, petang ini juga hujan menambah suasana yang cukup pas untuk menghisap lintingan rokok ditemani hujan, sayangnya Ardy nggak nyeduh kopi jadi masih ada yang kurang petang ini. Bak rajawalinya menatap rintik hujan yang jatuh membasahi tanah, janjinya dengan urusannya yang sebentar itu dilanggar, apa yang menjadi urusannya yang sebentar itu nggak bener-bener sebentar.
Ardy hela nafas kemudian agak bingung juga mau naruh rokoknya di mana karena bokapnya Erza nggak ngerokok kayak bokapnya, lantas dia naruh lintingan rokok yang masih terbakar itu di pinggir meja. Ardy memijat kening dan pelipisnya kemudian mengusak rambutnya dan lagi helaan nafas dia hembuskan. "Setan, setan," gerutu Ardy sembari meremat rambutnya karena apa yang dia lakuin pada Erza beberapa saat lalu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com