Mata Kiki langsung tertuju pada bayi kecil di tangannya.
Karena dia sangat imut dan kecil, dia kebingungan. Dia tidak tahu apakah harus mengembalikannya atau terus memeluknya.
Yuni memandang Kiki dengan tenang dan tersenyum tipis, "Kiki, bisakah kau memeluknya sebentar?"
Kiki memandangi bayi perempuan kecil di pelukannya. Dia akhirnya kembali pulih, dan menatap Yuni lagi. Kiki segera mengangguk menanggapinya.
Bocah konyol ini!
Yuni masih tersenyum, dan berjalan untuk mengobrol dengan Randi, seperti seorang teman lama.
Randi tidak berdamai lagi. Saat melihat Yuni semakin muda dari hari ke hari selama lebih dari setahun, dia harus mengakui bahwa Dani lebih cocok untuknya daripada dirinya sendiri.
Ezra menggendong bayi laki-laki itu, membawa koper di satu tangan, dan melirik ke arah Kiki, "Tidak mau masuk?"
Kiki sedikit tersesat, dan menatap bayi kecil di pelukannya. Bayi merah jambu itu terlihat lucu. "Kakak...."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com